Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Menit di RS Tarakan, Jokowi Terima Aduan soal KJS

Kompas.com - 23/10/2013, 20:33 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di sela-sela blusukan ke sejumlah lokasi di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyempatkan diri meninjau Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2013). Selama 10 menit di rumah sakit tersebut, Jokowi menampung keluhan pasien.

Dengan mengenakan kemeja putih serta celana hitam, Jokowi tiba di RS Tarakan tanpa masuk ke dalam RS tersebut. Ia dan pejabat rumah sakit berbincang-bincang dengan beberapa orang keluarga pasien di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Tarakan.

"Gimana, Bu, pelayanan di sini? Ada keluhan atau tidak?" kata Jokowi kepada keluarga pasien. "Enggak ada Pak, sudah bagus," jawab seorang ibu yang mengantarkan anaknya.

Tiba-tiba, ada seorang ibu bernama Yeyet Rosilawati yang memotong perbincangan Jokowi dan keluarga pasien. "Ada, Pak. Saya sakit jantung. Sudah pakai KJS, tapi kata dokternya ada biaya maksimal. Jadinya setiap seminggu saya bolak-balik ngambil obat," ujarnya.

"Oke, Bu, saya juga enggak paham sistemnya gimana, tapi nanti akan saya sampaikan ke pihak rumah sakit biar dikasih jalannya," ujar Jokowi.

Obat di puskesmas

Dihubungi secara terpisah, Direktur Unit Pelaksana Tekni Jaminan Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan DKI Theryoto membenarkan bahwa ada biaya maksimal dalam satu kali pengobatan. Meski demikian, Theryoto membantah jika akibat dari aturan tersebut, pasien harus bolak-balik ke rumah sakit untuk menebus obat. Ia mengatakan, pasien dapat memberikan surat rujukan ke puskesmas terdekat.

"Jadi pasien tidak mesti bolak-balik ke rumah sakit. Cukup ke puskesmas dan memberikan surat rujukan saja, bisa dapat obat itu," ujarnya.

Ia mengatakan, tak ada alasan bagi puskesmas untuk menolak surat rujukan tersebut apalagi atas dasar ketiadaan obat yang dimaksud. Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI telah memperkuat peran puskesmas dengan memberikan tanggung jawab pengelolaan kesehatan pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com