Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Era Foke hingga Jokowi, "Utang" DKI Rp 454,8 Miliar ke BPK

Kompas.com - 29/10/2013, 14:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sejak tahun 2009 hingga 2013 ini, rupanya memiliki utang kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dari 3.140 rekomendasi BPK, Pemprov DKI baru menjalankan 63 persen saja.

Anggota BPK Agung Firman Sampurna menjelaskan, dari audit laporan keuangan sejumlah sektor di Pemprov DKI, BPK menyertakan rekomendasi. Salah satu poin rekomendasi adalah berapa nilai kerugian negara yang harus dikembalikan ke kas.

"Nilai rekomendasi yang harus dikembalikan yakni Rp 454,8 miliar," ujarnya kepada wartawan di gedung BPK, Jakarta, Selasa (29/10/2013).

Sejak 2009 kala Fauzi Bowo menjadi Gubernur DKI, hingga 2013 digantikan Jokowi, 23 persen rekomendasi masih dalam tahap penyelesaian, 12 persen belum dilaksanakan, dan 2 persen dinyatakan tak bisa dilaksanakan.

Adapun temuan pada laporan keuangan yang penting antara lain adanya kerugian negara, potensi kerugian, ketidakhematan anggaran, pengadaan barang atau pekerjaan fiktif. Tidak hanya itu, hal lain yang masuk ke dalam temuan adalah adanya rekanan yang tak menyelesaikan proyek, kelebihan anggaran, aset Pemprov DKI hilang, dan lainnya.

Tidak hanya mengembalikan kerugian negara, kata Agung, rekomendasi yang diberikan BPK adalah membenahi sistem penganggaran. Agung pun fokus pada ketepatan waktu pengesahan APBD.

"Itu karena anggaran yang dibahas dalam waktu yang mepet rawan penyimpangan. Di temuan kami, hanya 36 persen dari 431 yang tepat waktu di 2013. DKI ini termasuk telat," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak begitu khawatir. Dia yakin sebagian besar rekomendasi yang belum dijalankan terjadi di pemerintahan sebelumnya. Namun, dia akan tetap melakukan kewajiban secara berkala.

"Kan sudah ada e-catalog dan e-budgeting. Itu kan untuk mangkas tender. Jadi, belanja barang itu tidak perlu lewat tender, mirip beli barang di online shop. Lebih transparan dan cepat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com