Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sterilisasi "Busway", Pengguna Motor Nekat Putar Balik Lawan Arus

Kompas.com - 12/11/2013, 12:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sterilisasi terhadap jalur transjakarta kembali dilakukan petugas polisi lalu lintas (polantas) di dua titik berbeda, yakni di flyover Klender dan depan Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2013).

Dalam razia yang dilakukan petugas, sejumlah kejadian mewarnai sterilisasi tersebut. Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah kendaraan roda empat dan dua terlihat masih tampak membandel dengan menerobos jalur transjakarta.

Umumnya, mereka mengaku nekat mengambil jalur transjakarta lantaran kondisi jalan reguler mengalami kemacetan. Tampak pula pengendara motor yang telanjur masuk jalur transjakarta akhirnya memilih memutar balik karena melihat petugas yang sudah berjaga di ujung jalan.

Seperti yang diungkapkan sopir angkot 31 jurusan Kampung Melayu-Pondok Kelapa, Hamzah (20). Dia ditilang petugas lantaran masuk di jalur transjakarta karena memilih menghindari kemacetan.

"Tadi sebelum lampu merah (arah Rutan Cipinang) macet Pak, makanya saya lewat sini," kata Hamzah, Selasa siang.

Hamzah mengaku terpaksa menggunakan jalur transjakarta karena mengejar waktu. Ia sendiri  sudah tahu tentang peraturan sterilisasi jalur transjakarta tersebut. "Sudah tahu. Kapok saya, baru satu kali ini," ujar Hamzah.

Sementara Riska, seorang pengendara motor lainnya, mengaku tak sengaja menggunakan jalur transjakarta karena memang hendak memutar balik di putaran balik yang berada di depan Rutan Cipinang. Riska mengaku rumahnya berada di daerah Cipinang Jaya.

"Baru keluar dari rumah, tadinya mau putar balik, enggak sengaja lewat sini. Tapi, biasanya enggak apa-apa," ujar Riska.

Dari pengawasan sterilisasi yang dilakukan sejak pukul 10.30 WIB itu, petugas mendapati belasan kendaraan yang melanggar masuk jalur transjakarta dan menjalani tilang. "Sudah 15 kendaraan sampai dengan saat ini yang kita tindak karena melanggar masuk busway," kata petugas Satlantas Wilayah Jakarta Timur Inspektur Satu (Iptu) Buwatin saat ditemui di lokasi, Selasa siang.

Buwati mengatakan, 15 kendaraan yang ditindak karena masuk jalur transjakarta meliputi 9 kendaraan roda dua dan 6 kendaraan mobil. Pada kendaraan roda empat, lanjutnya, didominasi oleh angkutan umum. "Untuk pelanggaran roda dua dari masyarakat," ujar Buwatin.

Buwatin mengatakan, sebagian pengendara masih tidak menaati peraturan meski sosialisasi terkait sterilisasi busway sudah dilakukan. Banyak dari pengendara beralasan terburu-buru mengejar waktu meski aturan sudah diberitahukan.

"Sosialisasi sudah banyak, tapi tetap nerobos, bahkan banyak yang berani balik arah, khususnya roda dua di dalam busway. Padahal, itu membahayakan," katanya.

Dalam razia tersebut, memang belum berlaku denda maksimal Rp 1.000.000 seperti yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta. Pengendara hanya dikenakan sanksi tilang dan berlanjut mengambilnya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Razia tersebut akan berlanjut ke depannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com