"Harga BBM di Jakarta ini terlalu murah. Kalau tidak disubsidi oleh pemerintah juga bisa dibeli masyarakat," kata Direktur Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas kepada wartawan, Kamis (19/12/2013).
Apabila nantinya wacana tersebut dapat terlaksana, maka ia meminta DKI untuk mengoptimalkan angkutan massal. Penggunaan subsidi BBM harus dibatasi, misalnya hanya untuk kendaraan pribadi beroda empat. Sedangkan apabila transportasi umum juga menggunakan BBM non-subsidi akan berdampak pada semakin tingginya tarif angkutan umum tersebut.
Dia juga menyambut baik rencana penghapusan BBM bersubsidi itu seusai ratusan bus sedang dan transjakarta datang. Apalagi, Basuki menjanjikan akan mengalihkan subsidi itu kepada tarif transjakarta yang dibebaskan atau gratis.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang juga meminta jaminan Pemprov DKI Jakarta menyediakan dan meremajakan unit angkutan umum maupun bus sedang. Tak hanya itu, DKI juga harus dapat menjamin angkutan umum tersebut aman dan nyaman bagi penumpang.
"Kalau sekarang, di halte menunggu busway atau Kopaja bisa nunggunya lama banget sampai setengah jam. Pemprov harus memperbanyak jumlah busnya dahulu," kata Sarman.
Salah satu dampak penerapan kebijakan penghapusan BBM bersubsidi itu adalah masyarakat Jakarta yang beralih mencari BBM subsidi ke daerah penyangga Jakarta, seperti Tangerang, Bogor, Depok dan Bekasi. Ia mengharapkan, kelangkaan BBM bersubsidi terjadi dan menimbulkan gejolak antar wilayah.
Wacana pemberhentian subsidi BBM untuk kendaraan bermotor di Ibu Kota ini sudah disampaikan Pemprov DKI Jakarta kepada Kementerian ESDM. Kebijakan tersebut dinilai dapat merangsang pengguna kendaraan pribadi beralih ke transportasi massal. Selain itu, negara pun tidak dibebani subsidi, dan mengalokasikan dana ke perbaikan infrastruktur.
Penyetopan subsidi BBM kendaraan di Jakarta bisa meminimalkan dampak negatif kebijakan mobil murah. Selayaknya, mobil murah tidak menikmati subsidi itu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengaku tertarik dengan ide Basuki. Kini, pihaknya tengah mengkaji usulan tersebut. Namun, ia memastikan usulan tersebut tidak dilakukan dalam waktu dekat. Demi menghemat BBM bersubsidi, pihaknya hanya mendorong kendaraan pelat merah untuk tidak memakai BBM bersubsidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.