Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKPD DKI Mengecewakan, Ahok Akan Ambil Pejabat dari Pemda Lain

Kompas.com - 30/12/2013, 08:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rendahnya penyerapan anggaran oleh jajaran Pemprov DKI Jakarta membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta mencari cara jitu. Dia berencana mencari Kepala SKPD yang kompeten, jika perlu, diambil dari luar DKI Jakarta.

"Memang banyak kelemahan di perencanaan dan pelaksanaan. Kita bersyukur tahun depan banyak kepala dinas yang pensiun. Nantinya kita ganti-gantiin," ujar Basuki di Balaikota Jakarta, akhir pekan kemarin.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, sebenarnya ada beberapa kepala dinas yang kinerjanya mengecewakan. Namun, dirinya tidak bisa mencopot atau menurunkan pangkatnya. Bahkan ada beberapa SKPD yang menyerah karena tidak bisa lagiu menyerap anggaran lebih baik lagi.

"Sekarang kan susah. Kalau dicopot penggantinya belum ada. Lalu kalau dia kerjanya tidak beres, dicopot, juga tidak bisa turun pangkat. Pasti ke eselon II juga. Jadi, dari pejabat, jadi pejabat lagi," katanya.

Selain karena penyerapan rendah, saat ini, beberapa kursi pejabat di DKI Jakarta kosong, seperti kursi kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman atau kursi Kepala Badan Perencanaan dan Pembagunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.

Selain itu, beberapa kepala SKPD DKI juga sudah memasuki masa pensiun. Seperti Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Endang Widjajanti. Namun, masa kerja Endang diperpanjang oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Menurut Ahok, sebenarnya banyak pegawai negeri sipil (PNS) DKI memiliki kemampuan bagus. Namun, pangkat dan golongannya belum bisa dijadikan kepala SKPD.

Untuk itu, lanjut Ahok, bukan tidak mungkin dirinya mengambil pejabat dengan pangkat dan golongan yang sama, dari Kementerian atau Pemerintah Daerah lain di Indonesia. Langkah tersebut, kata Ahok, adalah langkah terakhir untuk mengisi kursi pejabat DKI yang tidak kompeten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com