Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas dalam Nissan March Diduga Dibunuh karena Tersangka Tersinggung

Kompas.com - 02/02/2014, 22:47 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menduga pelaku pembunuhan terhadap Feby Lorita, yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil di Tempat Pemakaman Umum Pondok Kelapa, Rabu (29/1/2014), dipicu oleh rasa sakit hati tersangka terhadap ucapan korban. Polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut dengan memeriksa tersangka Ed dan kakaknya, Dn.

"Ucapan korban (Feby) membuat tersangka Ed tersinggung," kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besaar Mulyadi Kaharni, Minggu (2/2/2014).

Dalam pemeriksaan, kata Mulyadi, awalnya Ed memberikan keterangan berubah-ubah. Namun, polisi melakukan pendekatan hingga akhirnya tersangka mulai menyampaikan kesaksian yang benar.

Pengungkapan kasus pembunuhan berawal ketika polisi menangkap tersangka Dn di sekitar Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (1/2/2014). Polisi kemudian menangkap Ed di Siantar, Sumatera Utara, Minggu sekitar pukul 03.00 WIB. Ed diduga eksekutor pembunuh Feby sekaligus adik dari tersangka Dn yang membantu membuang jasad korban.

Secara terpisah, Evi Lorita, kakak kandung korban, mengatakan bahwa korban tergolong orang yang cuek tetapi suka menolong. Menurut Evi, adiknya tidak akan tersinggung jika tidak dipicu oleh perbuatan orang lain terhadapnya. "Adik saya tidak akan jahatin orang kalau enggak dijahatin dulu. Tidak ngatain orang lain kalau enggak dikatain dulu," kata Evi saat menjemput jenazah korban di RS Polri Kramatjati, Minggu.

Menurut Evi, adiknya pernah menyewakan mobil kepada Dn pada Desember tahun lalu. Namun, oleh Dn mobil itu dipinjamkan kepada Ed. Mobil itu sempat tidak dikembalikan selama sepekan.

Jenazah korban ditemukan ketika saksi bernama Anang melihat mobil Nissan March warna putih yang diparkir di Jalan Pondok Kopi Ujung Pondok Kopi RT 03 RW 04 Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu (25/1/2014). Pada Selasa (28/1) sekitar pukul 08.00 WIB, Anang curiga dengan keberadaan mobil tersebut. Ia memeriksa isinya dan ternyata mengeluarkan binatang jenis belatung dari bagasi mobil. Selain itu, bau busuk juga muncul di sekitar mobil tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com