Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam, Dua Anak Panti Samuel Dirawat di RS

Kompas.com - 25/02/2014, 11:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Diduga menjadi korban penyiksaan di Panti Asuhan Samuel yang berada di Gading Serpong, Tangerang Selatan, dua bocah dirawat di Rumah Sakit Bethsaida Tangerang. Dua belas anak lainnya dievakuasi Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).

Menurut Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, dua anak tersebut mengalami demam tinggi. Bahkan, suhu badannya mencapai 38 derajat celsius. Ia mengkhawatirkan anak tersebut mengalami step.

"Kedua anak tersebut ditemukan sudah dalam keadaan sakit parah. Tapi, pemilik panti justru membantah telah menelantarkan anak-anak tersebut. Katanya sudah dibawa ke rumah sakit, tapi ternyata cuma dikasih obat penurun panas," katanya, Senin (24/2/2014).

Selain itu, lanjut Aris, masih terdapat enam hingga delapan anak yang belum dievakuasi karena masih sekolah dan belum pulang ke panti tersebut. Saat ini, pihaknya telah mengevakuasi bocah yang masih balita dan berusia 14 tahun. Anak tersebut sudah tidak bersekolah karena diberhentikan oleh pemilik panti sejak kelas IV SD.

"Kami mendapatkan laporan pada 11 Februari lalu dari masyarakat bahwa telah terjadi penelantaran terhadap anak-anak panti yang dilakukan pemilik. Bahkan, di panti itu, anak-anak disuruh meminta-minta makanan kepada warga sekitar," katanya.

Karena itu, pihaknya kini masih menindaklanjuti dan melakukan investigasi atas laporan masyarakat tersebut. "Kami juga mendapatkan laporan pada 15 Februari bahwa ada seorang balita berusia tiga bulan yang meninggal di panti itu. Karenanya, kami semakin kuat menduga adanya penelantaran anak-anak, apalagi pemakaman balita itu juga tertutup," katanya.

Namun, pihaknya belum menegaskan apakah ada indikasi pidana atau tidak. Saat pihaknya melakukan evakuasi, pemilik panti sempat menentang. "Ada atau tidak ada tindak pidana kami harus evakuasi menyelamatkan anak-anak ini dulu atas dasar kemanusiaan dan amanat UU Perlindungan Anak," kata Arist.

Pihaknya pun saat ini masih melakukan koordinasi bersama Kementerian Sosial untuk menempatkan anak-anak ini di Rumah Aman. Di lokasi tersebut, kata Arist, anak-anak tersebut akan mendapat assesment dan pendampingan.

"Kami juga akan lakukan assesment kepada anak-anak tersebut dengan didampingi oleh psikolog," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com