Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendangkalan di Kali Cakung Lama, Bangunan Liar Akan Ditertibkan

Kompas.com - 11/03/2014, 22:13 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyebab pendangkalan di Kali Cakung Lama adalah karena ribuan bangunan liar di bantaran Kali Cakung Lama, mulai dari RT 03 Kelurahan Pegangsaan Dua hingga RW 10 Sukapura, Kecamatan Cilincing. Selain menyebabkan pendangkalan, hal ini juga menyebabkan adanya penyempitan jalan. Pemprov DKI rencananya akan menormalisasi Kali Cakung Lama untuk mencegah banjir di daerah sekitar. Normalisasi akan dilakukan pada Juni 2014.

Sebelum dilakukan normalisasi, pihak Pemkot Jakarta Utara, akan menertibkan ribuan bangunan tersebut. Kali Cakung Lama yang melintang sepanjang 20 Km, melintasi Kecamatan Koja, Cilincing dan Kelapa Gading. Adapun saat ini, kedalamannya sungai hanya mencapai 20 sampai 50 sentimeter.

Farid, salah satu warga RW 03 Pegangsaan Dua, mengaku mendukung penertiban bangunan liar di sepanjang Kali Cakung Lama. “Sangat bersyukur kalau ada pelebaran, soalnya kan kecil banget memang itu jalannya, paling enggak nanti enggak banjir lagi saja,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (11/3/2014).

Namun, lanjut Farid, hal ini mungkin akan menuai penolakan dari para warga yang rumahnya tergusur. “Paling mereka ya menolak, minta uang kerahiman pastinya,” ucapnya.

Sementara itu Sekretaris Kota Jakarta Utara, Junaedi, mengatakan, bangunan liar yang berdiri di bantaran tersebut menyebabkan penyempitan Kali. Dari awalnya selebar 20 meter, kenyataan lapangan setelah dilakukan peninjauan hanya berkisar 1 - 3 meter saja.

"Rumah-rumah itu menyebabkan penyempitan sehingga mengganggu aliran kali. Makanya percuma kalau dibuat banyak bendungan tapi aliran kali nya tidak maksimal," katanya.

Saat ini, ada sekitar 1.500 kepala keluarga yang menghuni sepanjang bantaran Kali Cakung Lama. Pantauan Kompas.com, aliran air di Kali Cakung Lama terlihat tidak mengalir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com