Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Banyak Warga Ingin Kampung Deret

Kompas.com - 07/04/2014, 14:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, banyak warga yang menginginkan lingkungannya dijadikan kampung deret. Sebab, mereka sudah memahami konsep kampung deret.

Mereka juga telah melihat keberhasilan pembangunan kampung deret sebelumnya, seperti di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, dan Petogogan, Jakarta Selatan.

"Dulu, mereka (warga) mikirnya mau bangun kampung deret itu digusur dulu, karena belum ada kepercayaan kepada Pemprov DKI. Kalau sekarang sudah percaya dan yang mengantre banyak sekali," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Senin (7/4/2014).

Masih banyak permasalahan yang ada di kampung deret, misalnya saja, pembangunan kampung deret di Jakarta Timur yang memicu warga untuk menambah bangunan.

Akhirnya, tak sedikit warga yang harus merogoh kantong lebih dalam untuk merenovasi rumah. Sebab, dana yang dialokasikan Pemprov DKI sebesar Rp 54 juta tidak cukup untuk membiayai renovasi itu.

Jokowi menjelaskan, alokasi dana itu telah diperhitungkan secara matang, misalnya untuk mengecat rumah, perbaikan lingkungan, perbaikan jalan, serta membuat sanitasi atau septic tank.

"Kalau lihat fakta di lapangan, mau buat septic tank, dari delapan rumah, lima rumah mau buat septic tank, sisanya tidak mau. Sekarang, semua warga mau berembuk," kata Jokowi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, apabila warga menemukan kesulitan dalam pelaksanaan program ini, lebih baik untuk dimusyawarahkan bersama ketua RT atau RW setempat.

Pemprov DKI pun telah membuat tim pengawas untuk mengontrol program tersebut. Ia berharap berbagai masalah yang muncul dapat memperkuat management controlling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com