Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mainan Wajib SNI, Pemkot Bekasi Bantu UMKM

Kompas.com - 16/04/2014, 15:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bekasi akan membantu pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mainan di Kota Bekasi memperoleh label Standar Nasional Indonesia. Bantuan berupa biaya uji laboratorium yang tidak murah.

“Kita minta ke Kementerian Perindustrian agar UMKM tidak harus membayar semua biaya operasional untuk mendapat label SNI. Itu kan harus diuji bahannya, lalu keamanannya, itu kan harus diuji di lab dan biayanya mahal,” ujar Ketua Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bekasi Amit Riyadi di Kantor Wali Kota Bekasi, Rabu (16/04/2014).

Menurut Amit, pihaknya sudah meminta Kementerian untuk melakukan pendampingan terhadap pengusaha UMKM. Hal itu, menurutnya, sudah dianggarkan dalam APBD.

Untuk teknis pendampingan, Amit akan mengambil satu UMKM yang akan dibantu mendapatkan label SNI. UKMK yang menjadi prioritas Pemerintah Bekasi adalah Pabrik Boneka yang ada di wilayah Bantar Gebang. Produk dari UMKM tersebut selanjutnya akan menjadi acuan standar yang akan ditiru oleh produk UMKM lain.

Menurut Amit, adanya peraturan dari Kementerian Perindustrian yang mewajibkan semua mainan anak ber-SNI harus diikuti semua daerah. Hal ini, menurutnya, juga untuk mempersiapkan era perdagangan bebas pada 2015 kelak.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bekasi telah menyosialisasikan hal itu kepada semua pihak terkait. “Pada prinsipnya kita akan ikuti peraturan suka atau tidak suka. Perihal surat pemberitahuan ke UMKM juga sudah dilakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan Peraturan MenteriPerindustrian No. 24/M-IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan secara wajib. Peraturan ini berlaku enam bulan setelah diterbitkan yaitu mulai 30 April 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com