"Keputusan untuk melibatkan tiga kedutaan besar tersebut diambil oleh Dewan Pengawas sebagai bentuk upaya audit sistem keamanan yang ada saat ini dan bagaimana memperbaiki dan meningkatkan sistem keamanan tersebut bagi kepentingan seluruh siswa," kata Juru Bicara JIS Daniarti Wusono lewat surat elektronik kepada Antara, Senin (21/4/2014).
Daniarti mengklaim pihak JIS telah berkomitmen mendukung upaya pemyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian sejak awal. Namun, JIS juga melakukan penyelidikan internal dan senantiasa memberikan infomasi terbaru dari hasil penyelidikan tersebut setiap harinya kepada pihak kepolisian.
"Kami telah menyerahkan laporan hasil penyelidikan kami kepada mereka. Kami juga telah memberikan kemudahan untuk masuk ke dalam area sekolah dan menunjuk wakil kepala keamanan sekolah untuk membantu mereka. Kami juga turut membantu dalam upaya penangkapan pelaku yang adalah karyawan dari ISS, sebuah perusahaan outsourcing setelah mereka dapat diidentifikasi," ujarnya.
Daniarti menambahkan, pihak JIS belum menerima keputusan dari pihak Kemendikbud terkait penutupan sekolah.
Menurutnya, pihak JIS tengah mengupayakan kelengkapan administrasi terkait perizinan sekolah TK tersebut yang setelah kasus ini terungkap diketahui bahwa belum mempunyai izin.
"Kami terus melakukan koordinasi dan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kementerian terkait perizinan sekolah," katanya.
Daniarti mengatakan, JIS telah melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan keamanan seluruh siswa di sekolah, antara lain memasang kamera CCTV dekat pintu masuk toilet, mengubah ketinggian pintu untuk meningkatkan visibilitas anak-anak ketika sedang menggunakan toilet, dan terus melakukan upaya perbaikan untuk area ini.
Selain itu, tambahnya, pihak pembina dan manajemen sekolah telah melakukan kunjungan ke setiap kelas dan menginformasikan kepada seluruh siswa untuk selalu berhati-hati dan apa yang harus mereka lakukan ketika mereka merasa tidak aman.
"Kami telah merampungkan pedoman dan protokol bagi siswa jika mereka keluar dari kelas dan ingin pergi ke kamar mandi serta pedoman bagi guru yang akan melakukan pengawasan. Kami juga akan melakukan audit independen terhadap sistem keamanan di seluruh sekolah untuk memastikan kejadian ini tidak terjadi lagi," kata Daniarti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.