Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Stroke, Warga Hongkong Jual Sabu di Jakarta

Kompas.com - 08/05/2014, 21:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga negara Hongkong, Lee (47), ditangkap di Jakarta karena berjualan sabu-sabu. Dia mengedarkan sabu-sabu meskipun terkena stroke. Bersama kawan satu negaranya, Chan (44), Lee telah menjual puluhan kilogram sabu di Ibukota dalam kurun waktu hanya sebulan.

Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto mengungkapkan, sejak ditangkap Lee memang sudah dalam terkena stroke. "Saat ditangkap dia sudah seperti itu, kami belum tahu sejak kapan dia menderita penyakit tersebut," kata Sumirat, kepada wartawan, di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/5/2014).

Lee terlihat berjalan tertatih saat dibawa petugas BNN untuk dihadapkan pada barang bukti narkoba. Seorang anggota BNN mengungkapkan, karena menderita stroke, Lee memang sulit untuk menggerakan anggota tubuhnya. "Dia memang sakit stroke. Jadi sulit bergerak," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya itu.

Menurut Sumirat, Lee dan Chan mengedarkan sabu tanpa menggunakan kurir. Dalam aksinya, Lee berperan sebagai pengedar bagi sindikat atau penerima lain. Sementara Chan bertugas mengawasi dan memantau.

Sumirat mengatakan, keduanya masuk di Indonesia pada Desember 2013 lalu dengan menggunakan visa wisatawan. Keduanya mengaku dibayar 20 ribu dolar Hongkong untuk bekal mengedarkan sabu di Jakarta. Mereka mengedarkan sesuai dengan perintah seorang kurir di Jakarta.

"Mereka gunakan ciri-ciri mobil dengan plat tertentu. Di situlah mereka bertransaksi terhadap orang-orang," ujar Sumirat.

Keduanya juga diketahui beroperasi juga di wilayah lain di tanah air. Namun, untuk di Jakarta, mereka baru beroperasi satu bulan ini.

"Mereka sudah melakukan peredaran sabu di Jakarta kurang lebih 11 kali dengan jumlah total 20 kilogram dalam waktu satu bulan terakhir. Jadi bisa dikatakan cukup besar," ujar Sumirat.

Keduanya diringkus petugas BNN saat hendak bertransaksi hampir satu kilogram sabu dengan seorang warga negara Indonesia, berinisal Ram (28). Ketiganya lalu ditangkap di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada Jumat (2/5/2014) lalu.

"Hasil penggeledahan didapatkan 954,9 gram sabu yang hendak diserahkan ke Ram," ujar Sumirat.

Ram sehari-hari bekerja sebagai pedagang pakaian dan sudah empat kali melakukan transaksi narkoba. Pria asal Aceh ini mendapatkan upah berkisar Rp 3-4 juta dari setiap transaksinya.

Petugas lalu mencari barang bukti lain yang disimpan dua WN Hongkong itu sehingga mendapati total sabu seberat 8.926,1 gram. "Kami masih kembangkan sabu ini dari mana, dan jalurnya dari mana," ujar Sumirat.

Atas perbuatannya, Sumirat menyatakan mereka dikenakan pasal 112 juncto pasal 114, juncto pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 tentang Narkotika Tahun 2009 Tentang Narkotika. "Hukuman maksimal ancamannya pidana mati," tutup Sumirat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com