Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Monas Penasaran Hasil Pembersihan Karcher

Kompas.com - 27/05/2014, 16:36 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bertepatan dengan libur tanggal merah peringatan Isra Miraj, Selasa (27/5/2014), Monumen Nasional (Monas) dikunjungi banyak pengunjung. Tak sedikit yang mengaku penasaran dengan Monas yang sepekan lalu selesai dibersihkan oleh PT Karcher.

Ada pengunjung yang datang dengan rombongan sekolah. Ada pula yang datang bersama keluarga. Para pengunjung, yang mengantre masuk lift Monas, terlihat kurang mengamati perbedaan tugu yang dibersihkan selama dua pekan tersebut. Namun, tidak sedikit pula yang mengunjungi Monas untuk melihat perubahan warna tugu Monas.

"Saya tahu ada pembersihan dari televisi, terus mau tahu seberapa berapa besar perubahan Monas," ujar Rifat, seorang pengunjung.

Rifat mengaku senang melihat Monas berbeda dari yang sebelumnya. Menurut dia, sebelum ini marmer Monas terlihat kekuningan, tetapi sekarang tampak lebih cerah dan putih.

Ada juga sejumlah pengunjung dari luar kota. Salah satunya adalah Rini, yang berasal dari Medan. Dia mengambil cuti pada pekan dengan dua hari libur nasional ini. Dia pun berkunjung ke Jakarta dan salah satu tempat wisata tujuannya adalah Monas.

"Iya baru datang dari Medan. Enak juga di Monas bisa lihat Jakarta dari atas sana. Ada juga kemarin Monas dibersihkan, sekalian saya lihat apa bedanya," kata Rini sambil menunjuk Monas.

Menurut Rini, Monas terlihat berbeda dibandingkan ketika dia berkunjung sekitar dua tahun lalu. "Lebih bersih," katanya.

Hal ini diucapkan pula oleh Sindy. Siswa kelas 3 sekolah dasar ini mengaku pernah melihat liputan di televisi mengenai pembersihan Monas. Meski bukan pertama kali ke Monas, hari ini ia senang karena Monas lebih bersih.

Seperti diberitakan, pembersihan tugu Monas dikerjakan oleh Karcher, sebuah perusahaan asal Jerman, selama kira-kira dua pekan, yakni dari tanggal 5 hingga 18 Mei lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com