Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saldo Bank DKI Milik Petugas Kebersihan Berkurang secara Misterius

Kompas.com - 18/06/2014, 15:40 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saldo rekening Bank DKI milik sepuluh petugas kebersihan di wilayah Jakarta Utara berkurang secara misterius. Beberapa petugas yang berasal dari perusahaan rekanan Sudin Kebersihan, PT Taketama, mengaku, penarikan uang dari rekening terjadi tanpa sepengetahuannya.

IK (31), misalnya, mengatakan bahwa saldo rekening miliknya bertambah menjadi Rp 2.487.812 per tanggal 16 Mei 2014. Namun, pada tanggal yang sama, IK mengatakan ada penarikan sebesar Rp 1.250.000 dan Rp 1.200.000. Padahal, IK mengaku tidak pernah membocorkan angka sandi ATM miliknya.

"Saya juga bingung kenapa bisa begitu, padahal PIN kartu ATM sudah saya ganti," ungkap IK kepada Kompas.com, Rabu (18/6/2014).

Hal senada diungkapkan MS (43). Ia mengira belum mendapatkan gaji. Ternyata, di buku rekening miliknya telah terjadi transaksi penerimaan dan penarikan.

Saat dikonfirmasi, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengatakan pada dasarnya , tujuan para petugas kebersihan di lapangan dibekali kartu ATM dan buku tabungan untuk menghindari "kebocoran" agar tidak ada lagi penyimpangan.

"Kalaupun dí lapangan bila ada penyimpangan, pemotongan dan 'setoran', kami tidak pernah mentolerir, silakan petugas lapangan segera mengadukannya ke saya," kata dia.

Sementara itu Dirut Bank DKI, Eko Budiwiyono mengatakan penarikan tidak bisa dilakukan tanpa tanda tangan ataupun PIN si pemilik rekening.

"Sistem kita memang begitu dan saya juga sudah keluarkan instruksi untuk mengingatkan ketentuan bahwa yang bisa mengambil uang adalah hanya si pemilik rekening," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com