Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Berkampanye Hitam, 2 Relawan Jokowi Diperiksa Polsek Depok

Kompas.com - 05/07/2014, 11:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Dua orang relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla bernama Nur Fadilah dan Rizki digiring ke Kepolisian Resor Kota Depok, Jumat (4/7/2014) kemarin. Mereka dituding melakukan kampanye hitam dengan membagikan tabloid Obor Rahmatan Lil'alamin yang menjelekkan Prabowo.  

Azwar Zulfikar, salah seorang tim sukses Jokowi-Kalla, menjelaskan, kronologis insiden itu berawal dari aksi bagi-bagi tabloid oleh kedua relawan di Jalan Margonda Raya, dekat Terminal Kota Depok. 

Aksi bagi-bagi tabloid itu dilaksanakan saat 'ngabuburit', yakni sekitar pukul 16.30 WIB. "Lalu ada satu orang laki-laki nyamperin. Dia bilang kalau yang dilakukan dua relawan kita ini bisa dipermasalahkan KPU," ujar pria yang akrab disapa Zul itu kepada Kompas.com, Sabtu (5/7/2017). 

Kedua relawan kemudian menjelaskan bahwa mereka adalah relawan pasangan capres dan cawapres nomor urut dua. Pembagian tabloid ini sekaligus menepis isu miring yang menerpa Jokowi di kota itu. 

"Tapi si orang (yang menghampiri relawan) ini malah ngotot. Dia akhirnya bilang, gua pegawai Pemkot, ini kamu sudah melanggar aturan KPU ini," lanjut Zul mencontohkan perbincangan relawan dengan pria tersebut. 

Di waktu yang bersamaan, pria diduga pegawai Pemkot Depok itu berkomunikasi dengan seseorang melalui telpon genggam. Dari perbincangan, salah satu relawan mencuri dengar sang pria menghubungi rekan-rekannya relawan Prabowo-Hatta yang tengah membagikan takjil di Jalan Margonda.

Benar saja, beberapa saat kemudian, enam orang beratribut pasangan nomor satu datang menggunakan tiga motor. 

"Kita dari Prabowo," demikian yang dua relawan Jokowi-JK itu dengar pertama keluar dari salah satu dari mereka. 

Kedua relawan Jokowi diminta untuk menunjukan KTP. Tanpa basa-basi, mereka menggiring keduanya ke Polres Kota Depok. "Di kantor Polisi, mereka menuduh relawan membagikan tabloid black campaign. Begitu diserahkan, mereka langsung meninggalkan kantor Polisi," ujar Zul. 

"Ternyata tidak terbukti kan. Kedua relawan kita tidak bersalah. Pemeriksaan Briptu Bayu Setiawan setelah berkoordinasi dengan komandannya memastikan tidak ada unsur kampanye hitam di sana," sambung dia. 

Zul mengatakan, pemeriksaan terhadap kedua relawan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB. Setelah terbukti tidak bersalah, keduanya diperbolehkan pulang. Namun, Polisi masih menahan tabloid Obor Rahmatan Lil'alamin untuk barang bukti. 

Pihak kepolisian berjanji akan segera mengembalikan setelah proses pemberkasan selesai. Hingga saat ini, Kompas.com belum dapat mengonfirmasi pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com