Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimodali Jokowi, Kelompok Tani Marunda Sukses Kembangkan Rumah Pembibitan

Kompas.com - 15/08/2014, 14:32 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sukses menerapkan sistem pertanian hidroponik, Kelompok Tani Marunda Hijau di rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, kembali mengembangkan rumah pemibibitan.

Selain mencukupi kebutuhan bibit pertanianan, hasil pembibitan tersebut diharapkan juga bisa dijual. Untuk mengembangkan sistem pertanian hidroponik, rumah hidroponik seluas 1.000 meter persegi dibangun di rusunawa Marunda sejak Januari lalu.

Rencananya, sistem tanam hidroponik di rusunawa Marunda akan dijadikan proyek percontohan sistem pertanian di wilayah perkotaan Jakarta. Selama ini, rumah hidroponik antara lain digunakan untuk menanam selada hijau, pakcoi, kangkung, dan caisim.

Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, mereka setiap harinya memanen dengan omzet mencapai Rp 500.000 per hari. Tanaman tersebut dipasok ke sejumlah pasar tradisional di Jakarta Utara.

Dalam tahap mengembangkan pertanian, kelompok tani tersebut membuat rumah pembibitan untuk memenuhi kebutuhan bibit pertanian hidroponik.

Rumah tanaman seukuran 120 meter itu secara khusus digunakan sebagai pusat penyemaian benih menjadi bibit. "Sebelumnya, bibit kami disuplai oleh Pak Jokowi. Makanya, agar dapat mandiri, kami coba kembangkan sendiri dengan pembibitan," ujar Dea (47), Ketua Kelompok Tani Marunda Hijau, di Rusun Marunda, Jumat (15/8/2014).

Ia menjelaskan, untuk melakukan pengembangan teknologi pembibitan, kelompoknya dibantu menggunakan CSR dari salah satu perusahaan benih.

Selain mendapat pasokan 20 varietas benih dan pembangunan rumah benih, mereka juga diberikan pendampingan pembibitan. Dengan demikian, para petani mampu mengembangkan bibit yang unggul dari benih tanaman, seperti dari cabe rawit, tomat, bayam merah, pakcoi, selada hijau, terung putih, dan jagung manis.

"Anggota kelompok tani kami ada 10 orang dan setiap hari hasil panen kami Rp 500.000. Semoga bila pembibitan ini berhasil, selain untuk kebutuhan pertanian, kami juga akan menjualnya," katanya.

Kepala Unit Pengelola Rusun Sewa (UPRS) Wilayah I Maharyadi mengatakan, para petani tersebut sejak beberapa bulan lalu sudah meminta izin kepada pengelola.

Mereka meminta diberikan izin untuk menggunakan lahan di halaman Cluster A sebagai rumah pembibitan. "Kami mendukung, makanya kami izinkan. Semoga pengembangan teknologi ini bisa jadi program percontohan pertanian di wilayah perkotaan," kata Maharyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com