Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan uji coba itu diperpanjang karena Dishub akan mengevaluasi pelaksanaannya.
"Uji coba bisa diperpanjang sesuai dengan permintaan si vendor. Mereka (vendor) yang diberikan kesempatan uji coba," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).
Syafrin mengatakan, vendor (perusahaan) yang mendesain on board unit (OBU) dapat menentukan kelanjutan ERP. Sebab, saat ini ERP masih disosialisasikan kepada masyarakat. Dengan diperpanjangnya uji coba ERP, kata dia, warga Jakarta akan melek terhadap angkutan umum.
Uji coba sistem ERP yang ditawarkan juga dinyatakan cocok untuk Kota Jakarta. Sensitivitas ERP dinilai dari terbacanya OBU. Itu pun, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi berkala untuk menyesuaikan dengan karakteristik kota Jakarta.
ERP, lanjut dia, dapat membantu kelancaran lalu lintas karena dari strategi pemerintah, keberadaan ERP sebagai batas pemakaian kendaraan pribadi. Kendaraan yang melintas pun akan terintergrasi sistemnya dengan ERP.
"Kita juga kan siapkan angkutan umum, itu bisa difasilitasi oleh masyarakat," ucap dia.
Sementara itu, guna mewujudkan ketertiban lalu lintas di Jakarta, Dishub mendorong warga yang akan menggunakan ERP untuk memanfaatkan park and ride. Kebijakan ini, tambah dia, dikelola oleh PT Transjakarta sebagai angkutan umumnya.
Park and ride menjadi kantong parkir pengguna kendaraan pribadi yang beralih ke angkutan umum. Park and ride disiapkan di Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Ragunan serta Cililitan.
"Intinya semua disiapkan di pinggiran tujuan untuk mengurangi pergerakan ke pusat kota," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.