Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelian Kendaraan Baru di Jakarta Turun, Target Pajak Meleset

Kompas.com - 05/11/2014, 17:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2014 pembelian kendaraan baru di Jakarta mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013. Hal itulah yang mengakibatkan penerimaan pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tidak mencapai target.

"Penyebab terbesar kurangnya penerimaan pajak 2014 adalah tidak tercapainya target pajak BBNKB akibat penurunan pembelian kendaraan baru di Jakarta," kata Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi, di Balaikota Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Iwan mengatakan, ada empat jenis pajak daerah yang tidak mencapai target. Selain BBNKB, ketiga jenis pajak lainnya adalah pajak reklame, pajak parkir, dan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). [Baca: Mengapa APBD DKI 2014 Defisit Rp 12 Triliun?]

Menurut Iwan, penerimaan pajak reklame yang sejauh ini didapat baru mencapai 27 persen atau senilai Rp 659 miliar, dari target Rp 2,4 triliun. Sedangkan pajak parkir baru mencapai 41,2 persen atau senilai Rp 329,582 juta, dari target Rp 800 juta.

Lalu untuk penerimaan pajak BPHTB sejauh ini baru mencapai 49,63 persen atau senilai Rp 2,481 triliun, dari target Rp 5 triliun.

"Pajak reklame itu menurun karena dasar pengenaan pajak reklame yang sangat tinggi, sehingga menjadi kontraproduktif terhadap penerimaan pajak. Banyak yang tidak mau pakai papan reklame," ujar dia.

Seperti diberitakan, APBD DKI Jakarta 2014 mengalami defisit sebesar Rp 12 triliun. Dari 72,9 triliun yang dicanangkan, anggaran yang direalisasikan hanya mencapai Rp 60 triliun. Dari jumlah Rp 12 triliun tersebut, Rp 4 triliun berasal dari kurangnya penerimaan pajak.

Sementara sisanya berasal dari tidak tercapai dana perimbangan sebesar Rp 6 triliun, dan tertundanya penerapan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) yang seharusnya bisa mendatangkan pemasukan sebesar Rp 2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com