Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan Seribu Mahasiswa Tanam 55.000 Mangrove di Pantai Jakarta

Kompas.com - 09/11/2014, 11:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memimpin acara penanaman 55.000 bibit mangrove di kawasan hutan mangrove, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (9/11/2014) pagi.

Ahok melakukan aksi tersebut bersama sekitar 1.000 mahasiswa Universitas Katolik Atmajaya. Selain mahasiswa Atmajaya, hadir pula para perwakilan mahasiswa dari beberapa universitas lainnya, seperti dari Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, dan Universitas Surya.

Dalam kesempatan tersebut, Ahok menyatakan kekagumannya terhadap para mahasiswa. Ia menilai kegiatan menanam pohon mangrove oleh mahasiswa merupakan langkah positif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan di ibu kota. "Jakarta ini kan bukan cuma soal buang sampah. Makanya ini kita sangat berterima kasih sekali ada para mahasiswa yang peduli mau menanam pohon. Biasanya kan, jangankan menanam, buang sampah pada tempatnya aja susah," ujar Ahok usai kegiatan penanaman.

Ahok berharap kegiatan serupa bisa terus dilanjutkan ke depannya. Ia berpesan agar bibit-bibit pohon yang telah ditanam bisa terus dipantau pertumbuhannya. "Kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan, jangan cuma sekali dua kali saja. Terus bibit yang tadi sudah ditanam harus dipantau terus," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Kegiatan penanaman 55.000 mangrove tersebut mengambil tema "Mangroves for Our Future". Acara tersebut diselelenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Unika Atmajaya, bekerja sama dengan BCA.

Hadir dalam acara tersebut Rektor Unika Atmajaya Lanny Pandjaitan, Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono, dan Direktur Pemberdayaan Masyarakat dari Direktorat Kelautan dan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Perikanan dan Kelautan, Prijanto Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com