Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2014, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana uji coba pembatasan sepeda motor sebagai persiapan berlakunya sistem jalan berbayar (ERP) harus dikaji mendalam. Ketersediaan angkutan umum dan ruang parkir di sekitar ruas jalan tempat berlakunya pembatasan sepeda motor harus jelas dan memadai.

”Harus ada kajian yang jelas dan hasil kajian harus disampaikan kepada masyarakat. Kebijakan semacam ini tidak boleh dilakukan buru-buru,” kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin, Selasa (11/11/2014).

Menurut dia, hal terpenting yang harus diantisipasi adalah dampak pembatasan tersebut, terutama sarana transportasi pengganti sepeda motor. Harus ada kemudahan bagi warga untuk mengakses angkutan umum.

Selama ini, sepeda motor menjadi pilihan transportasi warga Jakarta dan sekitarnya karena cepat dan praktis, khususnya saat menembus kemacetan lalu lintas. Jika sarana transportasi pengganti tidak secepat dan sepraktis sepeda motor, diperkirakan banyak pengendara yang enggan beralih tunggangan.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana menguji coba pembatasan sepeda motor di ruas Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat. Uji coba dijadwalkan mulai Desember 2014 selama sebulan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pembatasan dilakukan 24 jam. ”Sepeda motor sama sekali tak boleh melintas di ruas jalan itu. Sepeda motor yang menyeberang atau memotong jalan masih diperbolehkan,” katanya.

Menurut dia, lebih baik pemilik meninggalkan sepeda motor di rumah dan naik angkutan umum. Jika tetap mengendarai sepeda motor, kendaraan bisa diparkir di gedung-gedung sepanjang Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat, seperti IRTI, Harmoni, dan Sarinah.

Dinas Perhubungan akan menyiapkan unit bus tingkat untuk menampung pengendara sepeda motor. Selain itu, angkutan umum pada jalur tersebut juga dinilai memadai, seperti bus transjakarta dan reguler.

Kurnia, karyawan swasta yang sering melalui Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat, menuturkan, pengendara sepeda motor bisa jadi akan mencari celah dan jalan alternatif agar bisa mencapai tujuan tanpa melewati ruas jalan yang dibatasi.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Restu Mulya Budyanto menyatakan siap mengantisipasi rencana uji coba pembatasan sepeda motor di Bundaran HI-Jalan Merdeka Barat. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Rikwanto mengatakan, Pemprov DKI Jakarta memang harus melakukan kebijakan ekstrem untuk lokasi-lokasi tertentu.

Data rata-rata pertumbuhan sepeda motor untuk wilayah DKI 2008-2013 adalah 1.202 per hari. Adapun untuk Jabodetabek mencapai 2.728 per hari. Selama 2013 saja, jumlah sepeda motor di Jabodebek bertambah 1,22 juta.

Menurut data 2013, dari total 16,04 juta kendaraan yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya, sebanyak 11,93 juta adalah sepeda motor atau 74,35 persen dari jumlah kendaraan yang ada. Angka kecelakaan sepeda motor di Jakarta juga sangat tinggi dengan 62 kecelakaan melibatkan sepeda motor.

Deputi Gubernur DKI Bidang Transportasi Soetanto Suhodo mengakui masih ada keterbatasan angkutan publik. Pemprov DKI saat ini tengah mengatasi hal itu sehingga pembatasan sepeda motor bisa efektif menjadi penyeimbang program ERP. (RTS/RAY/FRO/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com