Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Batalkan Rencana Jokowi Bangun Bunker

Kompas.com - 17/11/2014, 11:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal membatalkan rencana Presiden Joko Widodo dan Kementerian Pertahanan membangun bunker pertahanan di ruang bawah tanah Monumen Nasional (Monas).

Rencana pembangunan bunker itu diungkapkan Jokowi saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta dan menerima kunjungan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, di Balaikota, medio Agustus 2013 lalu.

"Kami akan minta ke Kementerian Pertahanan untuk tidak perlu terlalu ngotot bangun terowongan pertahanan di (bawah tanah) Monas," kata Basuki, di Balaikota, Senin (17/11/2014).

Menurut Basuki, ruang bawah tanah Monas itu akan diprioritaskan untuk pameran produk kreatif, lokasi penampungan pedagang kaki lima (PKL), lahan parkir, serta pembangunan hotel. Untuk merealisasikan rencananya itu, Basuki mengaku bakal merevisi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 167 Tahun 2012 tentang pemanfaatan ruang bawah tanah dan udara.

Di dalam Pergub yang lama, kata Basuki, ada aturan hanya dapat memfungsikan lahan sedalam 10 meter dari permukaan tanah. "Kami lihat satu sisi, akan dibangun untuk tempat pameran terlebih dahulu, supaya produk-produk Dekranasda milik DKI itu ada tempat pameran yang permanen. Nah, itu tempatnya di bawah Monas," kata Basuki.

Pembangunan bunker pertahanan ruang bawah tanah Monas itu sebagai penyelarasan strategi pertahanan dan pembangunan kota oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Pertahanan. Saat itu, Jokowi menyebutkan kalau penyelarasan fungsi pertahanan dalam pembangunan akan tertuang dalam infrastruktur Ibu Kota. Misalnya, jalan tol digunakan landasan pesawat tempur, di sejumlah rumah susun sewa yang memiliki fungsi keselamatan warga dan lain-lain.

Kemudian, Sjafrie mengatakan, perlu ada akses di Ibu Kota agar peralatan militer bisa difasilitasi di dalam penataan tata ruang pertahanan di Jakarta. Menurut Sjafrie, atas konsultasinya dengan Jokowi, program penyelarasan tersebut akan dimulai pada 2014. Ia meminta agar seluruh masyarakat mendukung program itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com