Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Warga Ria Rio Tanpa Santunan

Kompas.com - 17/11/2014, 14:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Relokasi warga Waduk Ria Rio, Jakarta Timur, kali ini berjalan tanpa diikuti pemberian santunan atau kerahiman. Warga yang direlokasi juga tak diberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan.

Ini merupakan relokasi terakhir untuk memperluas areal waduk dari 6 hektar menjadi 8 hektar sebagai upaya pengendalian banjir di sebagian Pulogadung.

Sementara itu, sejumlah warga masih bertahan di Waduk Ria Rio dan ada pula yang mengungsi ke kerabatnya. Pasalnya, mereka belum memperoleh kunci unit di Rusunawa Jatinegara Kaum. Di atas lahan waduk itu telah dipasang papan informasi bahwa areal waduk merupakan milik Pemerintah Provinsi DKI dan PT Pulomas Jaya selaku badan usaha milik Pemprov DKI.

Di Rusunawa Jatinegara Kaum pun baru tercatat 104 keluarga dari Waduk Ria Rio yang akan masuk ke rusun itu. Padahal, total ada sekitar 300 keluarga dari Waduk Ria Rio yang harus direlokasi.

”Uang kerahiman belum dikasih. Padahal, dulu dijanjikan,” kata Narti (45), warga yang masih bertahan di Waduk Ria Rio hingga Minggu (16/11) karena belum memperoleh kunci unit Rusunawa Jatinegara Kaum.

Menurut Narti, dia dan sejumlah warga lainnya memang menolak digusur dari Waduk Ria Rio jika tak ada ganti rugi atas tanah yang mereka tempati. Namun, karena pemerintah pun memaksa dengan membongkar rumah, warga pun menuntut ada santunan yang pantas.

”Rumah saya baru dibangun setelah kebakaran pada Maret 2013. Sekarang dihancurkan begitu saja,” katanya.

Sementara itu, warga relokasi yang telah lanjut usia mulai cemas dengan perawatan kesehatan mereka karena di Rusunawa Jatinegara Kaum belum disediakan posko pelayanan kesehatan. Eni (54), salah satunya, mengaku memiliki penyakit jantung yang membutuhkan pengobatan terus-menerus. Saat rumahnya di Waduk Ria Rio dirobohkan pemerintah, serangkaian obat untuk penyakit jantungnya ikut tercecer.

Kartu Jakarta Sehat yang dimiliki, kata Eni, juga masih beralamatkan di Waduk Ria Rio. ”Jika sudah digusur seperti ini, apakah saya masih bisa menggunakan KJS? Padahal, sekarang saya di rusun dengan alamat berbeda,” ujarnya.

Kaum ibu juga mengkhawatirkan nasib anak-anak mereka untuk sekolah. ”Sekolah anak saya di dekat Waduk Ria Rio, sementara sekarang kami direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Kaum yang lumayan jauh dari Ria Rio,” kata Titi (27), ibu yang memilki anak kelas I SD.

Menurut Asmat, petugas keamanan Rusunawa Jatinegara Kaum, memang belum tampak ada pendirian Posko Kesehatan dan Posko Pendidikan bagi warga. Asmat mengatakan, dirinya hanya memperoleh laporan bahwa baru ada 104 keluarga dari Waduk Ria Rio yang akan masuk rusun. Sementara hingga Minggu siang, baru 45 keluarga yang masuk ke unit rusun.

”Informasi terakhir, relokasi berlangsung bertahap. Kemungkinan akan dilanjutkan Senin,” katanya.

Rusunawa Jatinegara Kaum itu terdiri atas dua bangunan dengan kapasitas setiap bangunan memuat 100 unit hunian. Setiap bangunan terdiri atas lima lantai dan setiap lantai memuat 20 unit hunian. Sejak menempati unit, sejumlah warga mengatakan sudah langsung memperoleh aliran listrik dan air.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Kota Jakarta Timur Arifin dan Sekretaris PT Pulomas Jaya Nastasya Yulius enggan berkomentar soal relokasi warga Waduk Ria Rio. ”Untuk relokasi kali ini, semua jadi kewenangan Pemprov DKI,” kata Nastasya.

Semula, kata Nastasya, pihaknya menawarkan uang santunan kepada warga Rp 5 juta. ”Namun, semuanya jadi kewenangan Pemprov,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com