Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga DKI Ramai-ramai Ajukan Keringanan PBB

Kompas.com - 08/12/2014, 10:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 27.293 warga DKI Jakarta meminta keringanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 2014. Besaran pemberian keringanan pembayaran PBB diberlakukan bervariasi, maksimal 50 persen untuk warga biasa dan 75 persen untuk veteran.

"Warga yang merasa keberatan dengan tagihan PBB diberikan kesempatan untuk mengajukan permohonan keringanan pembayaran. Kalau memenuhi persyaratan, akan disetujui. Tapi permohonan bisa ditolak kalau tidak memenuhi persyaratan," kata Kepala Dinas Pelayanan Pajak Iwan Setyawandi, di Balaikota Jakarta, Senin (8/12/2014).

Menurut Iwan, persetujuan pengurangan pembaaran PBB mengakibatkan berkurangnya penerimaan PBB sebesar Rp 11 miliar. Berdasarkan data dari Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta hingga 4 Desember 2014, perolehan penerimaan PBB baru mencapai Rp 5,3 triliun, dari target Rp 6,5 triliun.

Meski demikian, Iwan mengklaim secara keseluruhan jumlah pendapatan sektor pajak DKI Jakarta untuk tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu. Karena pada tahun ini, kata Iwan, jumlah penerimaan sektor pajak DKI mencapai Rp 32,5 triliun.

"Kenaikan pencapaian target untuk seluruh pajak termasuk PBB memang cukup tinggi dari tahun sebelumnya, yakni mencapai Rp 32,5 triliun. Meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 22,6 triliun," ucap Iwan.

Sebagai informasi, sejak diberlakukannya kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), jumlah PBB yang harus dibayarkan oleh warga Jakarta juga turut mengalami kenaikan. Kenaikannya bervariasi, mulai dari 120 persen hingga 240 persen, disesuaikan dengan lokasi wilayah.

Kenaikan diterapkan saat kepemimpinan gubernur sebelumnya, Joko Widodo. Saat itu, Jokowi mengatakan bahwa tujuannya menaikan PBB karena selama empat tahun, NJOP di Jakarta tidak pernah naik. Ia pun ingin agar sektor pajak menjadi sektor unggulan untuk penerimaan pendapatan bagi DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com