Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Beraksi, Komplotan Perampok di Taksi Sempat Latihan Dulu

Kompas.com - 08/12/2014, 18:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan perampok di taksi yang merampas harta penumpangnya sempat berlatih terlebih dulu. Hal ini dilakukan setelah Sutrisno, pelaku utama yang mencuri taksi Express, tidak berhasil menjual taksi curiannya itu.

"Tadinya dia (Sutrisno) berpikir untuk jual taksi itu. Ketemu E (Edwar) dan J (Jambi) minta dijualkan. Namun dibilang sulit buat dijual. Akhirnya diputuskan untuk melakukan perampokan itu dengan observasi dulu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/12/2014).

Selanjutnya, Sutrisno, Edwar, dan Jambi akhirnya mencoba berkeliling dengan taksi tersebut. Sutrisno memegang kemudi dan Edwar berada di bagasi. Saat itu, taksi belum dimodifikasi. Tidak sampai setengah jam setelah Sutrisno berkeliling dengan taksi itu, Edwar sudah sudah kepanasan di dalam bagasi dan mengaku tidak kuat.

Setelah uji coba itu, Sutrisno membawa taksi itu pulang dan melakukan modifikasi terhadap bagasi taksi. Modifikasi itu memungkinkan Edwar keluar melalui bagasi menuju kursi penumpang.

Pada 26 November, Sutrisno, Edwar dan Jambi, melakukan aksi perampokan untuk pertama kalinya. Mereka melakukan aksinya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan pukul 19.00 terhadap seorang perempuan. Pada perampokan pertama itu, mereka menguras uang dari ATM korban sebesar Rp 4 juta.

Saat ini, polisi telah berhasil menangkap ketiganya. Agus juga merupakan komplotan perampok yang bersembunyi di dalam bagasi pada perampokan terakhir mereka di SCBD. Pada perampokan terakhir itu, Agus menggantikan posisi Edwar. Perampok yang baru naik di tengah jalan, Jambi, saat ini masih buron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com