Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya yang Tadinya Jarang-jarang Naik KRL Jadi Lebih Sering"

Kompas.com - 09/12/2014, 13:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak berpengaruh bagi ongkos pengguna moda transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Mereka tetap menikmati tarif Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama, dan tambahan Rp 500 untuk tiga stasiun berikutnya.

Friztika (24), salah satu pengguna KRL, merasa bersyukur tidak harus mengalami kenaikan ongkos untuk bekerja sehari-hari. Karyawan bank swasta ini hanya menghabiskan ongkos Rp 6.000 setiap harinya untuk perjalanan menggunakan KRL.

"BBM naik enggak ngaruh buat anker (anak kereta). Kecuali harus naik ojek atau angkot lagi setelah naik KRL ya, he-he-he," ujar Friztika kepada Kompas.com, Selasa (9/12/2014).

Tarif perjalanan KRL yang tidak mengalami kenaikan tersebut pun akhirnya berimbas pada banyaknya orang yang beralih menggunakan moda transportasi tersebut.

Dewi (29), misalnya. Ibu satu anak ini tadinya mengandalkan mobil pribadi untuk menempuh perjalanan dari Cakung ke Manggarai. "Naik KRL bisa lebih hemat, saya yang tadinya jarang-jarang naik KRL jadi lebih sering," ujar Dewi.

Manajer Komunikasi PT Kereta Api Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan, pengguna KRL mengalami peningkatan jumlah cukup signifikan setelah kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Yang pasti sih naik, tetapi karena belum sebulan jadi belum diketahui berapa jumlah pastinya. Laporannya kan setiap akhir bulan," ujarnya.

Penumpang KRL saat ini, kata Eva, per harinya bisa mencapai 650.000-700.000 penumpang dari seluruh perjalanan KRL se-Jabodetabek. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 750.000 penumpang setelah kenaikan harga BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com