Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir Lambat, Ahok Kumpulkan Kepala Dinas

Kompas.com - 18/12/2014, 13:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama merasa program antisipasi banjir di Ibu Kota masih lambat. Ia pun langsung mengumpulkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Agus Priyono dan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas untuk rapat koordinasi menanggulangi banjir.

Rapat itu dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi dalam mempercepat normalisasi sungai, waduk, serta perbaikan jalan di wilayah Jakarta jelang puncak musim penghujan, Januari mendatang.

"Jadi, tahun depan kami semua harus ngebut. Saya enggak mau dengar jalur inspeksi dinas pekerjaan umum (PU) telat membangun sheet pile, telat keruk waduk, telat membangun jalan, enggak boleh lagi. Sistemnya harus terpadu," kata Basuki, di Balaikota, Kamis (18/12/2014).

Begitu pula dalam pengadaan alat berat serta sarana prasarana antisipasi banjir. Basuki menjelaskan seluruh pengadaan alat berat harus dimasukkan ke dalam e-katalog agar cepat pengerjaannya.

Ia juga tidak mau lagi melakukan kontrak dengan swasta untuk pengerukan sungai. "DKI mau pasang sheet pile di semua sungai, kenapa harus sewa alat sama orang lain? Kenapa enggak kita beli sendiri semua alat berat untuk keruk sungai. Kita punya sendiri, kerja sendiri, dan rawat sendiri," kata Basuki.

Alat-alat berat milik Pemprov DKI nantinya masuk dalam pemantauan sistem smart city. Agar warga mengetahui posisinya serta cara kerja alat berat tersebut. Nantinya, lanjut Basuki, ia juga dapat mengetahui apakah petugas di lapangan bekerja atau tidak.

Kemudian, alat beratnya bekerja hingga berapa jam dan berfungsi atau tidak. "Semua terintegrasi ke QLUE, aplikasi smart city," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com