Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Setahun, Puluhan Ribu Orang Jadi Korban Penggusuran Pemprov DKI

Kompas.com - 21/12/2014, 14:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 13.852 orang menjadi korban penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Angka itu berdasarkan data yang dihimpun Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) sejak Januari 2014 sampai Desember 2014.

"Itu adalah jumlah orang yang kehilangan tempat tinggalnya," ujar Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, dalam diskusi di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (21/12/2014).

Forum Warga Kota Jakarta mencatat ada 26 penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sejak awal tahun. Sebanyak 19 penggusuran di antaranya dilakukan tanpa proses sosialisasi dan negosiasi terhadap warga terlebih dahulu. Sehingga, bisa dikatakan sebagai penggusuran paksa.

Penggusuran paling besar yang dicatat oleh Fakta terjadi di Kali Sunter dan Pedongkelan. "Ada 3.513 bangunan yang sudah dihancurkan Pemprov DKI. Korban 3.751 keluarga dan 13.852 jiwa kehilangan tempat tinggal. Ini seperti mundur lagi ke masa jahiliyah," ujar Azas.

Selain mencatat penggusuran pada bangunan, Fakta juga mencatat ada 17 penggusuran yang menimpa pedagang kaki lima sejak awal tahun ini. Sedangkan 15 di antaranya tidak melalui proses sosialisasi dan negosiasi yang baik terhadap warga. "Mereka sudah cari pekerjaan sendiri. Sudah punya pekerjaan malah digusur," ujar Azas.

Data yang dihimpun oleh Forum Warga Kota Jakarta ditutup sejak 12 Desember lalu. Namun, setelah data tersebut ditutup, Pemrpov DKI kembali melakukan penggusuran sebanyak dua kali. Sehingga, total penggusuran bangunan yang dilakukan oleh Pemprov DKI hingga saat ini ada 28 kali penggusuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com