"Ke depannya kami tentu akan melakukan upaya-upaya, memberikan arahan. Kami akan membuat secara mendadak atau insidental pemeriksaan urine supaya kita bisa tahu," kata Kepala Bidang Humas Komisaris Besar Martinus Sitompul, Selasa, (20/1/2015).
Menurut Martinus, selain pemeriksaan urine secara insidental, perlu dilakukan pengawasan dari tiap unit, mulai dari yang terkecil hingga terbesar. Juga pengawasan pada para personel polisi ketika mereka berada di luar jam dinas. [Baca: Anggota Satnarkoba Polres Jakarta Barat Jadi Pengedar Sabu-sabu]
Berkaitan dengan ini, Martinus berharap agar masyarakat mau membantu kepolisian. "Karena bagaimanapun memang dalam kehidupan sehari-hari perlu pengawasan terhadap anggota tersebut khususnya di luar jam dinas karena mereka tinggal di luar asrama. Oleh karenanya kami berharap masyarakat turut membantu pihak kepolisian," kata Martinus.
Sebelum terjadi kasus ini, Martinus mengklaim Polda Metro Jaya kerap melakukan pemeriksaan urine terhadap personel yang dicurigai melakukan penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan melalui sosiometri, yaitu dengan mengumpulkan informasi dari teman-teman anggota yang dicurigai. [Baca: Kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat soal Anggotanya yang Tertangkap]
Perlu diketahui, sejak tanggal 14 hingga 16 Januari 2015 lalu, Polda Metro Jaya menangkap lima orang polisi yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Mereka ditangkap dari tiga tempat berbeda. [Baca: Lima Polisi Tertangkap Kasus Narkoba, Keberhasilan dan Keprihatinan]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.