Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selfie" Saat Pelantikan, Sejumlah Pejabat DKI Ditegur Wagub

Kompas.com - 22/01/2015, 12:25 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Upacara pelantikan 700 pejabat eselon IV DKI di Gedung Blok G, Balai Kota, seharusnya berlangsung khusyuk. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang berdiri di belakang merasa terganggu dengan ulah segelintir pejabat yang malah sibuk foto-foto.

"Saya tidak puas. Kenapa saya (berdiri) di belakang karena ada beberapa PNS yang waktu nyanyi lagu 'Indonesia Raya' malah ambil gambar, foto-foto," keluh Djarot di Balaikota DKI, Kamis (22/1/2015).

Djarot kemudian menyampaikan rasa tidak sukanya kepada inspektur upacara. Sang inspektur upacara pun memberikan sedikit evaluasi agar peserta bisa lebih tertib saat pelantikan masih berlangsung.

Tidak beberapa lama setelah itu, tepatnya saat pengucapan sumpah dan janji pejabat, Djarot kembali mendapati beberapa orang yang selfie. Namun, kali itu Djarot hanya mendiamkan dan melihat dari barisan belakang.

"Saya di belakang saja untuk melihat perilaku mereka bagaimana," tambah dia.

Menurut mantan Wali Kota Blitar ini, seharusnya tidak ada yang boleh bermain-main, terutama saat menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya". Terlebih malah asyik sendiri dan selfie tanpa melihat situasi pelantikan yang masih berjalan.

Djarot menegaskan, begitu lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan, posisi tubuh harus langsung tegap dan ikut bernyanyi, apalagi bagi seorang pejabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com