Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Pembelaan di Sidang PK, Pristono Soroti Prosedur Pemindahan Penahanan

Kompas.com - 10/02/2015, 17:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka tindak pidanan pencucian uang kasus transjakarta, Udar Pristono, telah membacakan pembelaannya dalam sidang peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (10/2/2015). Pembelaan yang disampaikan Pristono berkaitan dengan pemindahan penahanan Pristono dari rumah tahanan Salemba ke Cipinang.

"Jadi ini kan untuk penahanan lanjutan yang diperlukan harus penetapan dari Pengadilan Negeri. Tetapi kenapa terhadap Udar Pristono yang mengeluarkan malah ketua Pengadilan Tipikor? Seharusnya enggak begitu," ujar pengacara Pristono, Tonin Tachta Singarimbun, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa.

Kekeliruan dalam prosedur pemindahan penahanan ini lah yang dibahas dalam sidang PK Pristono. Selain itu, kata Tonin, jaksa juga telah melakukan penggeledahan di sel Pristono, tepatnya 18 November 2014.

Di sana, jaksa menemukan barang seperti handphone dan juga cairan pembersih lantai di sel Pristono. Setelah penggeledahan itu, Pristono pun dipindahkan ke rutan Cipinang pada keesokan harinya.

Tonin menjelaskan, jaksa menilai barang-barang tersebut dapat mengganggu proses hukum. Dengan adanya cairan pembersih lantai, Pristono dikhawatirkan akan bunuh diri. Alasan itu lah yang membuat jaksa melakukan pemindahan paksa.

Itu pula yang mendorong penasihat hukum Pristono sebelumnya mengajukan pra peradilan. Menurut Tonin, penggeledahan di dalam sel bukan lagi ranah jaksa. Melainkan, kepala rutan.

Akan tetapi, Ketua Majelis Hakim Sutio Jumagi Akhirno, yang menjadi hakim pada sidang pra peradilan memenangkan jaksa.

Hakim mengatakan penggeledahan dan pemindahan Pristono sudah sesuai dengan peraturan. Sehingga, tim Pristono mengajukan PK terhadap putusan hakim tersebut. "Minggu depan sidang akan dilanjutkan lagi dengan agenda pembacaan jawaban dari jaksa," ujar Tonin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com