Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ransum untuk Pendukung Budi Gunawan

Kompas.com - 16/02/2015, 11:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai menggelar aksinya, massa pendukung Komisaris Jenderal Budi Gunawan mendapat nasi kotak yang dibagikan seusai pembacaan putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/2/2015). Nasi kotak dibagikan di halaman pengadilan, tak lama setelah hujan reda.

Pantauan Kompas.com, ada sekitar 10 kantong plastik besar yang dibagikan kepada para pendukung Budi Gunawan. Masing-masing kantong berisi 10 kotak nasi yang terdiri atas nasi putih, sepotong ayam goreng, dan sambal. Nasi kotak dibagikan di salah satu sudut halaman pengadilan.

Seusai menyantap nasi kotak, massa pendukung Budi Gunawan meninggalkan begitu saja kotak sisa makanannya. Menurut informasi, mereka akan langsung menuju ke depan Istana Negara untuk menuntut Presiden Joko Widodo segera melantik Budi Gunawan. "Mau langsung ke Istana," ujar salah satu demonstran.

Berdasarkan pengamatan, pendukung Budi Gunawan yang mendapat nasi kotak adalah massa dari golongan mahasiswa. Dari jaket almamater yang dikenakan, mereka berasal dari Universitas Prof Hamka, Universitas Borobudur, dan Sekolah Tinggi Ilmu Geografi.

Kalangan mahasiswa menjadi satu dari beberapa kelompok yang hadir untuk memberikan dukungan terhadap Budi Gunawan. Jumlah pendukung Budi Gunawan pada hari ini memang melonjak dibanding hari-hari sebelumnya. Selain mahasiswa, hadir pula para anggota ormas dan ibu-ibu. Para anggota ormas yang tampak hadir di antaranya dari Forum Betawi Bersatu, Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia, dan Pekat Bersatu.

Massa pendukung Budi Gunawan sempat menggelar doa disertai shalawat di bawah guyuran hujan, tak lama setelah hakim membacakan putusannya. Setelah doa dan shalawat selesai, mereka tampak bergoyang bersama mengikuti irama musik yang diputar dari salah satu mobil pikap berisi sound system yang ikut masuk ke halaman pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com