Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta SMA 3 Setiabudi Dampingi Siswa yang Dihukum Jelang Ujian

Kompas.com - 18/02/2015, 18:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memanggil Kepala SMA Negeri 3 Jakarta Retno Lystiarini pada Rabu (18/2/2015) siang. Retno datang bersama beberapa guru termasuk bagian kesiswaan.

Komisioner KPAI Susanto mengatakan, pemanggilan terhadap Retno adalah untuk mendapatkan klarifikasi terkait pemberian hukuman skorsing terhadap enam siswanya. Di samping itu, KPAI juga memberikan rekomendasi kepada sekolah yang berada di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan itu.

"Kami minta supaya sekolah memberikan pendampingan kepada siswa yang dihukum, karena sebentar lagi mereka menghadapi ujian," kata Susanto, Rabu (18/2/2015) di Jakarta.

Namun, secara teknis, KPAI menyerahkan seluruhnya kepada pihak sekolah. Susanto mengatakan, pihak sekolah dapat mengunjungi siswanya yang dihukum untuk diberikan tambahan materi guna menghadapi ujian. [Baca: Bukti Bertambah, Kepala SMA 3 Setiabudi Revisi Hukuman Enam Siswa]

Hal ini, menurut dia, juga dapat menciptakan hubungan yang baik antara sekolah dan siswa. Susanto mengatakan, hubungan yang baik tersebut penting dimiliki oleh kedua pihak untuk mencegah adanya pertikaian yang berlarut-larut.

"Sekolah perlu mencari formula yang tepat supaya anak tetap bisa belajar untuk menghadapi ujian meskipun sedang menjalani hukuman skorsing," kata Susanto.

Retno memberikan hukuman skorsing selama 39 hari bagi siswa yang melakukan kekerasan. Mereka juga dilarang mendekati sekolah dalam radius dua kilometer. Namun, mereka tetap diperbolehkan mengikuti ujian praktik, ujian sekolah, dan ujian nasional. S

usanto mengatakan, KPAI juga merekomendasikan kepada sekolah untuk memperbaiki sistem sekolah. Sebab, kekerasan di sekolah itu sudah terjadi sejak lama dan bukan pada kasus pengeroyokan tersebut saja. "Harus diselesaikan di akarnya, bukan kasus per kasus saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com