Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tanda Tangani Spanduk Cabut Mandat Ahok, PKB Disebut "Masuk Angin"

Kompas.com - 26/02/2015, 12:45 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok masyarakat yang mengumpulkan tanda tangan untuk mencabut mandat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menggelar spanduk di depan kantor DPRD DKI, Kamis (26/2/2015).

Spanduk tersebut tersebut kini telah berisi 14 tanda tangan anggota dewan. Berdasarkan tanda tangan yang ada di spanduk tersebut, hampir semua fraksi diisi tanda tangan oleh anggotanya.

Pada kolom Partai Amanat Nasional, ada tanda tangan anggota dewan bernama Johan Musyawa. Sementara itu Mohamad Taufik merupakan anggota Fraksi Partai Gerindra yang pertama membubuhkan tanda tangan di spanduk itu. Anggota Gerindra lainnya adalah Syarif dan Sanusi. [Baca: Taufik Jadi Anggota DPRD Pertama yang Tanda Tangani Spanduk Cabut Mandat Ahok]

Sementara itu, dari Partai Hanura ada Ongen Sangaji, Fahmi Zulfikar, dan Ruslan. Dari Partai Golkar ada Tandanan Daulay dan Ramly. Anggota dewan dari Partai Nasdem yang memberi tanda tangan ialah Hasan Basri.

Sementara dari Partai Demokrat ada Lucky Sastrawiria. Anggota Dewan dari PKS yang memberi tanda tangan adalah Nasrullah sedangkan dari PPP ada Samsudin. Terakhir, anggota dewan yang memberi tanda tangan dari PDI Perjuangan ialah Jhoni Simanjuntak.

Satu-satunya partai yang tidak terdapat tanda tangan kadernya ialah PKB. Kelompok yang mengumpulkan tanda tangan pun menaruh kertas putih bertuliskan "Masuk Angin" di kolom partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu.

Sebelumnya, Koordinator pengumpulan tanda tangan ini, La Ode mengatakan aksi yang mereka lakukan di depan kantor DPRD DKI adalah pengumpulan tanda tangan para anggota dewan. [Baca: Warga Kumpulkan Tanda Tangan Anggota DPRD untuk Cabut Mandat Ahok]

Hari minggu yang lalu, kelompok ini juga telah membentangkan spanduk kosong dalam car free day. La Ode mengklaim ada sekitar 6000 orang yang sudah menandatangani spanduk yang mereka bawa.

Mereka pun melanjutkan aksi tersebut dengan meminta tanda tangan anggota dewan. "Kita tinggal lihat siapa anggota dewan yang masuk angin," ujar La Ode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com