Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kasihan Pak Sekda, Kasihan..."

Kompas.com - 17/03/2015, 13:43 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa pegawai negeri sipil (PNS) yang hadir mendampingi perwakilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam rapat pembahasan hasil evaluasi APBD DKI 2015 saling berbisik setelah rapat dinyatakan ditunda. Mereka berharap Sekretaris Daerah DKI, yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Saefullah, bersabar.

"Kasihan Pak Sekda, kasihan," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Edison Sianturi kepada rekannya, setelah keluar dari ruang rapat di Gedung DPRD DKI, pukul 11.00, Selasa (17/3/2015).

PNS lain yang ikut mendampingi Satpol PP DKI, Jupan Royter, juga berpendapat sama. Dia menganggap bahwa TAPD bersama dengan SKPD sudah siap untuk menghadiri rapat dan membahas APBD DKI 2015 yang telah dikembalikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pantauan Kompas.com, sebagian besar PNS di SKPD yang ikut dalam rapat pembahasan APBD sempat menyoraki pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI yang memutuskan untuk menunda rapat karena TAPD tidak memberikan print out APBD versi Pemprov DKI. Saefullah sendiri menilai penundaan itu dapat dimanfaatkan sebagai momen untuk mengadakan rapat internal di TAPD juga di Banggar.

"Ya, mungkin tadi baru pembukaan saja, enggak ada masalah kok. Nanti kita siapkan print out-nya. Memang itu cukup tebal, ada 6.600 lembar, kalau di-print semua butuh waktu lima jam," tutur Saefullah.

Ketua Banggar Prasetio Edi Marsudi menunda rapat pembahasan APBD DKI 2015 dengan Pemprov DKI karena TAPD tidak membawa print out APBD. Prasetio yang baru memulai beberapa menit rapat menunda rapat hingga esok hari, sekaligus untuk memberikan waktu bagi TAPD menyiapkan berkas APBD.

Jadwal rapat yang ditetapkan pada pukul 10.00 WIB ditepati oleh anggota TAPD dan SKPD, sementara anggota Banggar baru datang hampir sejam setelah para anggota TAPD dan SKPD tiba, yakni pukul 10.50 WIB. Anggota Banggar yang juga anggota DPRD tidak ada yang tiba tepat waktu. Selama beberapa menit menunggu dari pukul 10.00 WIB, baru tampak empat orang, salah satunya Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com