Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Pastikan DKI Resmi Gunakan APBD Perubahan 2014

Kompas.com - 23/03/2015, 17:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta mengungkapkan bahwa DKI Jakarta resmi akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan dengan pagu tahun anggaran 2014 untuk periode 2015.

"Rapat pimpinan fraksi gabungan DPRD pada Senin, 23 Maret 2015, pukul 10.00, memutuskan RAPBD Provinsi Jakarta 2015 dikembalikan kepada Gubernur untuk menggunakan pergub dengan pagu tahun anggaran 2014," kata Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi saat konferensi pers di Gedung Dewan, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (23/3/2015).

Hal tersebut terjadi menyusul gagalnya kesepakatan dari pembahasan RAPBD hasil evaluasi Kemendagri oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD yang tenggat waktunya hingga tanggal 20 Maret 2015. Sebab, Dewan memandang masih banyak kekurangan dalam dokumen yang diserahkan pihak eksekutif.

"Pada Jumat pekan lalu, kami menunggu rincian RAPBD hasil pembahasan kami dengan eksekutif plus input-nya. Namun, tidak ada satu pun Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang datang menyerahkan dokumen pada rapim hari itu," kata Prasetio.

Akhirnya, Banggar berinisiatif mengundang TAPD pada pukul 16.00 WIB, tetapi kehadirannya juga tidak membawa rincian.

"Mereka akhirnya berjanji kepada Banggar akan menyerahkan secara lengkap pada pukul 19.00 WIB," ujarnya.

Banggar DPRD baru menerima dokumen dari TAPD pada pukul 20.35 WIB. Namun, menurut Dewan, draf tersebut tidak lengkap, hanya rekap dan dokumen belanja langsung.

Belanja tidak langsung (BTL) dan pendapatan dan biaya tidak diserahkan. Oleh karena itu, Dewan menganggap pihak eksekutif tidak serius.

Dewan akhirnya mengadakan rapat Banggar pada pukul 21.30 WIB, tetapi rapat ditutup kembali karena tidak ada dokumen untuk dibahas.

Namun, pada pukul 22.00 WIB, Dewan mengadakan rapat pimpinan yang didapatkan tiga keputusan, antara lain, DPRD tidak bisa memutuskan karena RAPBD 2015 tidak lengkap.

Semua fraksi DPRD, terkecuali Partai Nasdem, sepakat untuk menolak RAPBD 2015 dan menyerahkan kembali kepada Gubernur untuk ditetapkan menjadi peraturan gubernur (pergub), lalu rapat juga menyampaikan kesimpulan kepada Ketua Dewan yang saat itu tidak hadir.

"Dalam kesempatan ini juga, saya ingin meminta maaf saya tidak hadir pada 20 Maret karena kesehatan yang terganggu," ujar Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com