Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasaran Pencuri, Toko 24 Jam Perlu Tingkatkan Kewaspadaan

Kompas.com - 16/04/2015, 20:06 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola toko yang buka 24 jam perlu meningkatkan kewaspadaan. Sebab, toko-toko tersebut kerap menjadi target operasi pencuri.

Hal ini terjadi terhadap dua toko, yang pelakunya ditangkap oleh Sub Direktorat Tahbang/Resmob Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Keduanya menyasar mini market dan apotek yang buka 24 jam.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan, toko 24 jam kerap menjadi target pencurian karena biasanya ada jam-jam tertentu toko dalam kondisi sepi, baik pengunjung dan lingkungannya.

"Saat itulah pencuri beraksi di toko-toko tersebut," ujar Didik di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/4/2015).

Jam-jam yang dinilai rawan pencurian adalah pukul 12.00-04.00 WIB. Biasanya pencuri juga melakukan kekerasan terhadap korbannya, seperti menodongkan senjata api atau senjata tajam dan menyekap.

Didik menjelaskan, modus pencurian yakni masuk ke dalam toko yang buka 24 jam, dan kemudian menutup rolling door. Selanjutnya, ada pencuri yang menodongkan senjata ke penjaga toko.

"Saat itulah, pencuri mengambil uang tunai hasil penjualan dari toko," kata Didik.

Pencuri biasanya bekerja berkelompok empat sampai lima orang. Perannya ada yang pengawas keadaan lingkungan, penodong, dan eksekutor. Peningkatan keamanan, lanjut dia, misalnya dengan menyewa tenaga satpam untuk menjaga toko.

Selain itu, toko bisa menyediakan panic button yang terhubung ke toko pusat atau petugas keamanan. "Yang penting harus selalu waspada karena pencuri biasanya tidak melakukan mapping (pemetaan) dulu, tetapi langsung datang ke toko yang kira-kira bisa jadi target operasi," jelas Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com