Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Miras, Ahok Minta Publik Tak Kaitkan dengan Agama

Kompas.com - 17/04/2015, 12:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta publik  untuk tidak menyangkutpautkan sikapnya terhadap pelarangan penjualan minuman keras (miras) dengan agama.

Bahkan, lanjut dia, meski dia menganggap minum minuman alkohol, termasuk bir, tidak memabukkan ataupun mematikan. Basuki mengaku bukanlah pengonsumsi minuman beralkohol tersebut. 

"Kalau bir, saya enggak minum bir juga bukan tukang minum alkohol. Saya enggak merokok. Tapi bukan berarti karena saya enggak merokok saya mesti tutup (pabrik rokok), gitu," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (17/4/2015).

Sehingga, lanjut dia, tidak ada keterkaitan antara Permendag Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang pengendalian, peredaran dan penjualan minuman beralkohol dengan lepasnya saham kepemilikan DKI di PT Delta Djakarta Tbk.

Ahok menjelaskan kepemilikan saham itu sudah dilakukan DKI sejak tahun 1970 an. DKI pun tidak pernah memberi penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Delta Djakarta Tbk. Namun perusahaan itu justru memberi pendapatan asli daerah (PAD) yang lebih tinggi dari PT Jakarta Propertindo dan PD Pasar Jaya pada DKI.

"Sebetulnya sih enggak ada masalah kalau mau melarang (penjualan bir), menurut saya ya dilarang saja, tapi enggak langsung tutup semua pabrik (bir), enggak kan. Terus juga lucu juga kan kalau nantinya malah dibagi-bagi beberapa titik (yang boleh menjual bir) kayak Bali boleh, Manado boleh," kata Basuki. 

Sementara itu terkait wacana pemberian izin pembangunan toko khusus penjualan miras dan minuman beralkohol, lanjut Basuki, merupakan rencana sebuah asosiasi. Mereka berkirim surat pada Basuki dan mewacanakan hal tersebut. Sehingga anak-anak tidak akan lagi berani mengonsumsi bir karena bir hanya tersedia di toko-toko khusus dan tidak sembarang orang bisa ke toko itu.

"Mereka tanya, bisa enggak dibuatkan toko seperti di Eropa. Ini kan bukan larangan terhadap produk alkohol, tapi bagaimana pengaturan tempat berjualan. Nah, kan bisa dibuatkan satu tempat, jadi orang tahu persis ini tempat udah jelas, dagang di situ, beli bir, dan toko ini khusus bir," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com