Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SMAN 3 Diperiksa Dinas Pendidikan Selama Tujuh Jam

Kompas.com - 22/04/2015, 15:00 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala SMA Negeri 3 Jakarta Selatan Retno Listyarti diperiksa Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Senin (20/4/2015) kemarin. Dia diperiksa atas dugaan meninggalkan tugas pada saat pelaksanaan ujian nasional (UN).

Retno juga diperiksa tentang perannya dalam organisasi guru sehingga harus memberikan keterangan terkait UN.

"Saya diperiksa selama tujuh jam di Dinas Pendidikan, Senin kemarin," kata Retno kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2015).

Selama itu, ia dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP). Ia mendapat sekitar 35 pertanyaan. Ia mengaku ditanya seputar kehadirannya di SMAN 2 Jakarta, tiba kembali di SMAN 3 Jakarta, dan soal rangkap jabatan, yakni kepala sekolah dan Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Ia mengatakan, petugas dari Disdik menanyakan tentang Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Pasal 4 ayat 3 tentang larangan PNS bekerja atau menjadi karyawan dari perusahaan asing, lembaga, atau organisasi internasional.

"Yang saya bingung, apakah saya sebagai Sekjen FSGI masuk kategori itu?" kata dia. Retno menjelaskan, FSGI adalah organisasi profesi guru sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yang pendanaannya adalah swadaya para anggota.

Karena itu, menurut dia, FSGI bukan termasuk dalam perusahaan asing, lembaga, atau organisasi internasional yang dimaksud dalam PP.

Menurut Retno, jika kesalahan dia adalah melanggar ketentuan jam kerja kedinasan, yakni meninggalkan tugas selama satu jam, sanksi pemecatan adalah berlebihan.

"Apakah kesalahan ini pantas diberi sanksi pencopotan dan pemecatan? Apakah sanksi tersebut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku?" ucap Retno.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan Dinas Pendidikan DKI untuk memberikan sanksi kepada Retno Listyarti. Retno diketahui "keluyuran" saat SMAN 3 menggelar ujian nasional, Selasa (14/4/2015) lalu. 

Saat itu, Retno justru menyambangi SMAN 2, Olimo, Jakarta Barat, yang sedang ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Basuki, dan Mendikbud Anies Baswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com