"Sekarang rusunami hanya dibangun oleh PT Perumnas. Kami tidak mau rusunami, tetapi maunya (bangun) rusunawa supaya kami bisa kontrol pemiliknya dan dia tidak bisa oper sewa," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (30/4/2015).
Karena itu, lanjut dia, para penghuni rusun adalah orang-orang yang benar-benar terdata tidak memiliki rumah. Targetnya untuk memberi kebutuhan rumah kepada seluruh warga Jakarta pun dapat tercapai.
Pembangunan rusunami, lanjut Basuki, juga menimbulkan banyak masalah, mulai dari penyewaan ke pihak ketiga hingga dugaan praktik prostitusi. Salah satu contoh rusunami yang salah peruntukan dan menjadi sorotan Basuki adalah Kalibata City.
Menurut dia, Kalibata City sudah seperti apartemen dan tidak mendapat pengawasan sehingga banyak terjadi kasus penemuan prostitusi di sana. Pihaknya pun sudah melakukan pendataan di sana dan ternyata ditemukan fakta belasan ribu unit rusunami tidak bersubsidi.
"(Unit rusunami) yang subsidi hanya 6.000-an unit. Makanya, saya bilang tidak suka rusunami karena saya tidak bisa menganggu (mengontrol) mereka lagi. Tapi, kalau sewa kan bisa diusir (penghuninya)," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.