Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekan Duga Sebastian Lompat dari GBK karena Kecewa

Kompas.com - 02/05/2015, 13:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sebastian Manuputi (32), seorang pengurus serikat buruh meninggal dunia karena diduga melompat dari atas Stadion Glora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, saat perayaan "May Day" kemarin. Sebastian diduga memilih jalan tersebut lantaran persoalan kerja di perusahaannya.

Hal ini diungkapkan Sekretatis Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI-AI, Jamaludin, usai prosesi pemakaman Sebastian di TPU Malaka, Sabtu (2/5/2015). Menurut Jamaludin, Sebastian sering menghadapi persoalan yang menimpa rekannya sesama buruh di PT Tirta Alam Segar.

Beberapa kasus kecelakaan kerja kerap terjadi di perusahaan tempat Sebastian bekerja tersebut. Kata Jamaludin, ada buruh yang sampai terputus jari tangan, robek anggota tubuh, hingga putus tangannya lantaran terkena mesin pabrik.

Menurut Jamaludin, Sebastian kerap melakukan advokasi bagi korban kecelakaan kerjanya. Namun, menurut dia, Sebastian kerap kecewa karena perjuangan untuk rekan buruh yang mengalami kecelakaan tidak sesuai dengan harapan.

"Motivasi yang jadi pemicu adalah banyaknya kekecewaan kerja yang terjadi di perusahaan, tapi pihak perusahaan tidak memberikan solusi atau perlindungan yang adil," kata Jamaludin.

Menurut Jamaludin, teman Sebastian yang mengalami kecelakaan kerja jumlahnya mencapai puluhan. Salah satunya disebut bernama Topan, pekerja operator bagian produksi yang mesti kehilangan anggota tubuh bagian tangan karena kecelakaan kerja di perusahaan tersebut. Dari biaya pengobatan Rp 68 juta, korban, menurut dia, masih harus menanggung sendiri meski ada bantuan dari BPJS.

Topan, lanjut Jamaludin, akhirnya dimutasi jadi cleaning service karena kejadian tersebut. Perjuangan Topan untuk jadi karyawan tetap, sebutnya, hanya mencapai status kontrak.

"Contoh kasus Topan itu yang membuat dia (Sebastian) sangat marah," ujar Jamaludin.

Menurut dia, kasus kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan itu sudah kerap dilaporkan kepada pejabat pemerintah Kabupaten Bekasi. Namun, tak ada reaksi dari pihak pemerintah di sana. "Kita lapor ke pemerintah, lagi-lagi diam," ujar Jamaludin.

Sebastian diketahui jatuh dari tribun VIP GBK dari ketinggian 40 meter. Tubuhnya menghantam rangka baja panggung sebelum mengenai lantai. Saat kejadian, di GBK sedang dilangsungkan Konser May Day Fiesta. Akibat kejadian, konser akhirnya dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Megapolitan
Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Megapolitan
KPU Jakarta Bakal Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada 2024

KPU Jakarta Bakal Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 25 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com