Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeluhkan, Izin Angkutan Umum di PTSP Lama

Kompas.com - 04/05/2015, 17:04 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) belum memihak terhadap pengurusan izin terhadap angkutan umum. Salah satunya karena lamanya proses perizinan yang ditempuh oleh pemilik kendaraan angkutan umum di PTSP.

"Saat ini pengusaha angkutan umum semua jenis moda mengeluhkan kinerja PTSP yang lebih lama waktunya," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (4/5/2015).

Pengurusan izin terkait angkutan umum di Dinas Perhubungan sebelum di PTSP hanya memakan waktu 3-4 hari. Namun, saat ada PTSP per tanggal 5 Januari 2015, perizinan memakan waktu hingga berbulan-bulan.

"Investigasi kita peremajaan bajaj mulai 24 maret, tapi sampai saat ini belum selesai," kata Budi Susandi, Komisi Litbang DTKJ, Senin.

Budi bercerita pengurusan perizinan di PTSP sangat tradisional. Para pengaju izin harus datang tiap minggu untuk menanyakan hasil perizinan.

"Kita harus datang ke gedung PTSP tiap minggu. Nunggu lama 3-4 jam, tahu-tahunya dia bilang 'Pak belum jadi, minggu depan aja'. Itu terus menerus begitu hingga sekarang," cerita Budi.

Kondisi tersebut dianggap tidak memihak pengusaha angkutan umum. Sehingga tak sedikit pengusaha yang harus menunggak rugi akibat keterlambatan ini.

"Harus ada peningkatan SOP yang terukur dan transparan, akuntabel dan mudah dimengerti oleh masyarakat," kata Ellen.

Ellen juga mengatakan pelayanan PTSP harus diubah menjadi sistem online. Nantinya, masyarakat tak perlu lagi mengecek secara manual terkait izin yang diajukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com