Awalnya polisi melakukan pengintaian di depan toko donat Jalan Hayam Wuruk Jakarta Pusat. Unit IV Subdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya mencurigai ada transaksi narkoba antara dua orang.
"Tidak lama laki-laki tersebut dihampiri oleh seseorang yang memberikan satu kantung plastik hitam," kata Wakil Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Wahyu Bintono, Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Belakangan diketahui, orang yang memberikan kantung plastik laki-laki berinisial R. Sedangkan orang yang menerima plastik laki-laki berinisial S.
Polisi kemudian membuntuti keduanya. Tak lama akhirnya polisi meringkus R. "Satu tersangka inisial R ditangkap di lampu merah Harmoni Jalan Hayam Wuruk," kata Wahyu.
Dari keterangan tersangka R, ternyata ia memberikan 100 gram sabu ke S saat transaksi tadi. Tak mau kehilangan jejak, polisi pun langsung mengejar S.
"Enggak jauh dari tempat R, akhirnya S ditangkap dengan barang bukti sabu 400 gram," ucap Wahyu.
Dari hasil penyelidikan diketahui jenis sabu yang diedarkan oleh kedua pengedar adalah kelas internasional. Hal ini dapat dilihat dari bahan yang ditemukan dalam sabu.
"Menariknya ini sabu jenis luar. Kualitasnya bagus. Dilihat dari kristal yang menyala. Saat dites oleh kami juga kandungan metamfetaminnya lebih banyak," kata Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha, Jumat siang.
Saat ditanya kemungkinan jaringan internasional, Gembong menyebut polisi masih mendalaminya. Namun, Gembong memastikan sabu tersebut bukanlah produksi lokal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.