Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penyiraman Air Keras Siswa Budi Utomo Mandek

Kompas.com - 12/05/2015, 17:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih ingat kasus penyiraman air keras yang menimpa Muhammad Zulfikar (16), pelajar kelas XI SMKN 1 Budi Utomo, Jakarta Pusat pada November 2014 lalu? Lewat setengah tahun berjalan, penanganan kasus tersebut belum tuntas.

Orangtua Zulfikar, Iriansyah (54), kecewa lantaran proses pemberkasan perkara kasus anaknya masih saja belum rampung.

"Saya sempat tanya ke kejaksaan dua bulan lalu, katanya dikembalikan lagi ke polsek karena berkas belum lengkap masih P-18. Waktu saya ke polsek, katanya sudah dikembalikan lagi karena berkasnya sudah dilengkapi," kata Iriansyah, kepada wartawan, Selasa (12/5/2015).

Meski putranya telah pulih akibat siraman air keras, namun trauma akibat kekerasan itu masih membayangi. Zulfikar kini enggan berpergian bergerombol dengan teman sekolahnya.

"Bekas siraman itu juga membuat cacat di wajah anak saya," ujar Iriansyah.

Selain itu, Iriansyah mengaku mendapat informasi bahwa pelaku penyiram air keras tidak lagi ditahan karena alasan Undang-undang Perlindungan Anak. Pelaku dibebaskan dan hanya diwajibkan melapor diri.

Setengah tahun lebih berlalu, ia berharap kasus kekerasan yang menimpa anaknya segera maju ke persidangan. "Saya mau pelakunya segera disidangkan, sidang perdana-nya sampai sekarang belum. Nanti mau dihukum apa, yang penting ada persidangan. Ini juga kan buat efek jera dan pelajaran buat pelajar yang lain," ujar Iriansyah.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Jatinegara, Ajun Komisaris Bambang Cipto mengaku akan mengecek berkas kasusnya dipenyidik. Bambang belum dapat memastikan apakah pihaknya telah melengkapi berkas tersebut.

"Kalau tidak salah sudah di kejaksaan, tapi besok akan saya tanya penyidiknya lagi," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com