Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Persilakan Pedagang Lenggang Jakarta Kembali Berjualan di Jalan

Kompas.com - 22/05/2015, 20:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak akan melarang pedagang yang sudah berdagang di Lenggang Jakarta kembali keluar dan berjualan di pinggir jalan atau trotoar. Syaratnya, pedagang itu harus melapor terlebih dahulu kepada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI. 

"Mereka (PKL yang berdagang di Lenggang Jakarta) kalau mau kembali ke jalanan, boleh. Kami daftarkan nanti Anda mau berjualan di jalan mana? Kami atur nanti, silakan," kata Basuki, saat meresmikan program Lenggang Jakarta, di Taman Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2015). 

Selain itu, pedagang yang keluar tidak diperkenankan untuk memindahtangankan kios yang ada di Lenggang Jakarta. Kios yang ditinggalkan akan diberi pada pedagang lain yang sudah mendaftar. [Baca: Cerita Pedagang di Lenggang Jakarta, Satu Bulan Cuma Laku Tiga Porsi]

Basuki menginginkan Lenggang Jakarta ini sebagai inkubator. Izin bagi pedagang untuk kembali berjualan di trotoar sejalan dengan niat Basuki yang ingin merevisi Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Jika nantinya perda tersebut telah direvisi, maka PKL yang berada di Jakarta akan sah secara hukum berjualan di atas trotoar dan jembatan selama mereka tidak menghalangi para pejalan kaki yang melintas.

"Lenggang Jakarta ini tidak mungkin sepi kalau sudah buka. Mereka tinggal pilih, kalau merasa sepi keluar saja, banyak yang mengantre berdagang di sini," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Adapun dari 339 PKL yang telah terdaftar di Dinas KUMKMP DKI, sebanyak 329 PKL telah diverifikasi dan mengikuti pelatihan.

Sementara sisanya 10 pedagang masih terus harus melakukan pelatihan susulan pada bulan Juni mendatang. [Baca: Keluhan Pedagang Lenggang Jakarta, Minta Jual Bakso Malah Diberi Brongkos Daging]

Sedangkan jumlah PKL yang sudah melapor dan menandatangani kontrak serta menempati kios sebanyak 302 PKL dengan rincian 126 pedagang kuliner dan 176 pedagang non kuliner (suvenir).

Seluruh transaksi penjualan di lingkungan Lenggang Jakarta wajib menggunakan sistem kartu non tunai, kini baru dapat menggunakan kartu e-money Bank Mandiri.

Fasilitas umum yang tersedia di Lenggang Jakarta seperti dua unit toilet, mushala, rumah betawi, ATM, CCTV, free Wifi, ruang ibu menyusui, dan lain-lain.

Nantinya Lenggang Jakarta akan beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. Khusus akhir pekan, Lenggang Jakarta beroperasi hingga 24.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com