"Setiap orang, satu individu, pasti punya penggemar dan punya haters. Tinggal diuji mana lebih banyak, haters atau lovers. Ujinya ya nanti pada saat pilgub," kata Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (8/6/2015).
Bestari mengatakan, banyak keuntungan yang didapatkan oleh Ahok (sapaan Basuki) jika terus-menerus di-bully oleh berbagai pihak. Menurut dia, nama Ahok di kalangan masyarakat justru semakin dikenal. Masyarakat justru semakin ingin mengetahui sosok Ahok yang sebenarnya.
Jika masyarakat menilai Ahok berhasil membuat banyak kemajuan dalam masalah krusial Jakarta seperti banjir dan macet, kata Bestari, Ahok akan menjadi calon yang tidak terkalahkan.
"Semakin Ahok di-bully, semakin orang tahu siapa dia. Kalau Ahok berhasil aja dua tahun ini menyelesaikan atau memberi banyak progres dalam menuntaskan masalah krusial kayak macet dan banjir, enggak ada yang bisa lawan dia. Pasti enggak ada lawan," ujar Bestari.
Bestari mengatakan, kenyataannya, banyak anggota masyarakat yang mencintai Ahok. Hal itu terbukti dari reaksi masyarakat setiap kali bertemu Ahok. Dia juga yakin bahwa Ahok tidak perlu berkampanye lagi karena sudah sering berinteraksi dengan warga pada setiap kunjungannya.
"Kalau orang enggak bagus, enggal bakal diuber-uber warga. Orang dia asal kunjungan langsung dikerubungin kok. Jadi bukan kunjungan, jadi kayak kampanye terus dia. Susahlah ngelawan Ahok," ujar Bestari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.