Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokbin Susukan Terbakar, UPT Siapkan Relokasi Pedagang

Kompas.com - 25/06/2015, 14:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang lokasi binaan (lokbin) Susukan yang tempat dagangannya terbakar akan direlokasi ke lokbin lainnya dalam waktu dekat. Toko-toko mereka yang hangus terbakar belum akan diperbaiki karena masalah anggaran.

Kepala UPT lokbin dan Promosi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Suyantika Sinaga mengatakan, pedagang Lokbin Susukan yang akan direlokasi sekitar 30 orang. Para pedagang ini akan dicarikan lapak di lokbin yang tak jauh dari tempat berjualan sebelumnya.

"Sementara karena tidak ada anggaran tahun ini, mereka kita alihkan dulu ke Lokbin Makasar, Lokbin Jalan Nusa, dan Lokbin Cililitan," kata Suyantikan kepada Kompas.com, Kamis (25/6/2015).

Suyantika mengatakan, para pedagang akan dipilih untuk menempati lokbin yang mana. Lokbin Jalan Nusa dan Cililitan khas dengan dagangan kering, misalnya pakaian dan aksesoris. Sedangkan Lokbin Makasar, memiliki kekhasan menjual dagangan basah juga, seperti ikan.

"Nanti kita sesuaikan dengan jenis dagangan yang mereka jual apa," ujar Suyantika.

Menurut dia, sebanyak 70 kios terbakar dalam peristiwa kemarin. Suyantika akan menyurati pihak Sekda DKI mengenai peruntukan lahan yang terbakar itu selanjutnya. Sebab, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI beberapa tahun lalu pernah berencana membangun rusun di lahan tersebut.

"Tempo hari, Dinas Perumahan mau merencanakan bikin rusun. Jadi rusun di bangun dengan di bawahnya itu jadi lokasi binaan. Cuma, lahan di sini kan hanya 2.900 meter persegi. Sedangkan untuk bangun rusun, standarnya 5.000 meter persegi. Tapi kita akan surati Sekda dulu mengenai langkah-langkah selanjutnya," ujar dia.

Sebelumnya, Lokbin Susukan terbakar pada Rabu (24/6/2015) pagi. Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting arus listrik. Satu bocah berusia 11 tahun jadi korban akibat kebakaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com