Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Sopir Bajaj, Kadishubtrans Punya Rencana Ini

Kompas.com - 08/07/2015, 11:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengaku punya alasan khusus melaporkan sopir bajaj pelanggar peraturan lalu lintas kepada pihak kepolisian. Ia menduga, selama ini ada pihak-pihak yang membekingi para sopir bajaj maupun angkot yang membuat para sopir tersebut berani melanggar peraturan tanpa merasa bersalah.

Andri berharap dengan diringkusnya satu orang sopir bajaj, nantinya sopir yang bersangkutan akan buka suara perihal orang kuat yang selama ini melindunginya untuk melanggar peraturan.

"Kenapa saya laporkan, karena saya ingin melihat pasti ada apa-apa. Pasti ada yang beking. Ini nanti 'ular-ularnya' pasti pada keluar," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Sebagai informasi, pada Selasa kemarin Andri memimpin operasi penertiban angkutan umum di kawasan sekitar Kota Tua, Jakarta Barat. Dalam kegiatan tersebut, aparat Dishubtrans menindak sejumlah bajaj dan angkot yang ngetem di sembarang tempat.

Namun, ada salah seorang sopir bajaj yang kemudian tak terima dan meluapkan kekesalannya pada petugas Dishubtrans, tak terkecuali Andri. Ia bahkan nyaris dipukuli oleh sopir yang kemudian diketahui bernama Dadang itu.

"(Usai ditertibkan) yang lain pada pergi, dia doang yang enggak pergi. Dari situ sudah kita lihat ada yang melawan kita intinya. Pas kita minta surat dia tidak menunjukan. Nah itu (bajajnya) pasti bodong ini," ucap Andri.

Usai kejadian, Andri langsung melaporkan si sopir ke Mapolsek Metro Taman Sari. Pelaporan dilakukan guna memberikan efek jera kepada yang bersangkutan, dan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Saya hanya memberi efek jera dan edukasi kepada masyarakat dan semua sopir, baik itu bus AKAP, mikrolet, metromini, bajaj, jangan sekali-sekali parkir di tempat yang tidak diperbolehkan," ujar pria yang belum sepekan menjadi kepala dinas ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com