Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Turut Senang DKI Dapat Rapor WDP dari BPK

Kompas.com - 09/07/2015, 15:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui ada sisi positif DKI mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan tahun anggaran 2014.

Basuki yang sempat marah-marah terhadap temuan BPK, kini mengaku tidak mempersoalkan temuan BPK tersebut. 

"Kalau ada indikasi merugi, kan bisa diperbaiki dalam waktu 60 hari. Saya tidak mempersoalkan temuannya, saya justru juga senang karena anak buah saya yang kerjanya enggak bagus, hanya main-main gitu ya ketahuan," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (9/7/2015).

Ahok, sapaan Basuki hanya mempermasalahkan temuan BPK yang menyebutkan adanya dugaan penggelembungan anggaran hingga Rp 191 miliar untuk pembelian lahan pembangunan Rumah Sakit Kanker di lahan RS Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat.

Akibatnya ia harus membatalkan rencana pembangunan RS khusus kanker. Basuki kesal karena DKI sudah berhasil membeli lahan sesuai harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), namun diminta BPK untuk menggunakan harga appraisal (taksiran) dan harga yang didapatkan jauh lebih mahal. [Baca: Sanusi Sayangkan Sikap Ahok, Seharusnya Keputusan BPK Disikapi dengan Arif ]

"Makanya saya bilang BPK itu kalau mengaudit pakai substansi jangan cuman bilang aturan saja. Makanya enggak heran saya bilang di Indonesia ada provinsi yang kepala daerahnya korupsi dikasih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), karena dia memang hitungnya cuma ngomong prosedural gitu loh. Itu saja yang saya protes," kata Basuki. 

Lebih lanjut, dia meminta audit penilaian laporan keuangan pemerintah daerah dilakukan secara terbuka dan transparan.

Hal ini untuk meminimalisir kecurigaan terhadap lembaga pemerintah tersebut. Sebab, lanjut dia, ada kota, kabupaten, provinsi yang dulu mendapt opini WDP karena masalah aset dan belum diperbaiki, namun akhirnya mendapat opini WTP.

Sementara di Jakarta, kata Basuki, banyak masalah aset yang belum terselesaikan namun tetap mendapat opini WTP.

"Lucunya, BPK kasih opini WTP dengan catatan. Kalau dengan catatan mah menurut saya opininya WDP, kalau tanpa pengecualian ya enggak ada catatannya. Sekarang kami sedang berusaha memperbaiki masalah aset yang sudah ada sejak zaman Pak Foke (Fauzi Bowo), eh malah dikasih WDP. Jadi aneh gitu loh," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com