Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Anggap Pelaku Tawuran Pengecut

Kompas.com - 18/07/2015, 08:39 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkomentar soal tawuran yang melibatkan remaja dan pemuda di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2015) dini hari. Djarot menyayangkan insiden tersebut.

Ia merasa heran dengan tindakan anak muda yang sengaja membuat kericuhan beramai-ramai dan menggunakan senjata. (baca: Tawuran Pecah, Polisi Lepas Tembakan di Lenteng Agung)

"Pengecut itu. Di tempat saya dulu (Blitar), tidak ada yang tawuran berkelompok gitu. Kalau berkelahi, satu lawan satu di tanah lapang atau dikelilingi orang," kata Djarot kepada pewarta di rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat.

Djarot sendiri mengaku pernah berkelahi seperti itu ketika masih duduk di bangku sekolah. Namun, dirinya tidak pernah menggunakan senjata. Berbeda dengan di Jakarta yang menggunakan berbagai alat berbahaya, mulai dari senjata tajam sampai air keras. (baca: Pelaku Tawuran di Lenteng Agung Kabur, Senjata Tajam Disita)

Meski demikian, Djarot melihat perkelahian antarpemuda di Blitar jauh lebih sedikit dibandingkan di Jakarta. Hal itu disebabkan banyaknya ruang terbuka yang dapat menjadi sarana bagi para pemuda untuk beraktivitas dan menyalurkan kreativitasnya.

"Maaf ya, tapi kalau di sini, ruang terbuka kan sedikit. Saya pernah tanya ke tempat rawan tawuran di Manggarai sana, tahu enggak, yang mereka minta itu lapangan futsal. Jadi enggak ada tempat untuk menyalurkan kesukaan mereka. Di sini jalan-jalan paling ke mal saja," tutur Djarot.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih akan mencari lahan untuk dijadikan ruang terpadu, tempat masyarakat berkegiatan. Target untuk ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di DKI adalah 300 lokasi. Untuk tahun ini, ditargetkan sudah terbangun sebanyak 60 RPTRA dan dilanjutkan di tahun 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com