Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Pembangunan Lantai Dua GKPI Dihentikan Sementara

Kompas.com - 24/07/2015, 22:57 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pekerja bangunan menurunkan besi penyangga yang ada di lantai dua bangunan Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI), di Jalan Catur Tunggal, RT 012/001, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (24/7/2015) siang. Tidak ada aktivitas lain dari para buruh bangunan yang ada di sana selain memindahkan peralatan mereka ke sebuah truk berukuran sedang.

"Enggak tahu juga, Mas. Hari ini kita diminta untuk mindahin besi penyangga yang sudah tidak terpakai lagi," ujar seorang buruh. [Baca: Tidak Semua Warga Cipinang Muara Setuju Gereja Dibongkar]

Pantauan Kompas.com, bangunan lantai dua GKPI memang sedang dalam proses pembangunan. Beberapa rangka baja yang telah terpasang dapat terlihat jelas meski dilihat dari luar area bangunan.

Begitu juga cor beton lantai dan pilar bangunan yang juga sudah mulai terlihat bentuknya. Namun, tidak satu pun dari para jemaat dan pengurus gereja yang bersedia memberikan keterangan terkait penghentian aktivitas pembangunan lantai dua tersebut. [Baca: Pendeta GKPI: Segala Sesuatu Bisa Terjadi dalam 24 Jam]

"Maaf, kita ada agenda di luar," tutur salah satu jemaat gereja. Tak lama berselang, belasan jemaat dan pengurus pun pergi dengan menggunakan empat mobil berbeda.

Lalu, sekitar 30 menit kemudian, para buruh yang telah menyelesaikan proses bongkar muat peralatan mereka ikut meninggalkan area parkir GKPI yang berkapasitas lima mobil minibus tersebut.

Setelah semua kendaraan yang semula terparkir di sana keluar, salah satu petugas jaga menutup gerbang GKPI. [Baca: Karena Alasan Ini, Ahok Harus Bongkar Gereja di Jatinegara]

Di temui terpisah, Agung (35), salah satu warga yang tinggal tepat di depan GKPI mengatakan, pembangunan lantai dua gereja tersebut sudah dimulai sejak setahun terakhir. Namun, Agung tidak melihat adanya aktivitas pembangunan sejak beberapa hari terakhir.

"Kalau pembangunannya sih, sejak setahun terakhir. Tetapi, beberapa hari terakhir sepertinya tidak aktif," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com